Jakarta, KabarBerita.id — Israel dikabarkan melakukan serangan brutal di wilayah barat Khan Younis, Gaza, dengan menyerbu rumah sakit dan mengepung fasilitas medis, membuat warga sipil kesulitan mendapatkan perawatan medis. Pasukan Israel dilaporkan maju ke distrik al-Mawasi, di dekat Pantai Mediterania sebelah barat Khan Younis, yang merupakan kota utama di Gaza selatan. Puluhan orang dilaporkan tewas dalam semalam, dan pengepungan fasilitas medis menyebabkan puluhan lainnya terluka atau meninggal karena terlambat mendapatkan perawatan.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al Qidra, mengungkapkan bahwa pasukan Israel menyerbu rumah sakit Al-Khair dan menangkap staf medis. Kendati Israel mengklaim pasukan Hamas beroperasi di dan sekitar rumah sakit, tuduhan ini telah dibantah oleh Hamas dan staf medis.
Bulan Sabit Merah Palestina juga melaporkan tank Israel mengepung rumah sakit al-Amal di Khan Younis. Situasi tersebut meningkatkan keprihatinan terhadap kesulitan warga sipil dalam mendapatkan perawatan medis.
Lebih dari tiga bulan agresi Israel di Gaza telah mengakibatkan lebih dari 25 ribu orang tewas. Sekitar 2,3 juta pengungsi Gaza sekarang terpaksa tinggal berdesak-desakan di gedung-gedung publik dan tenda sederhana.
Gaza juga menghadapi masalah komunikasi dan internet yang terputus selama lebih dari 10 hari, menghambat pengiriman ambulans ke daerah-daerah yang menjadi sasaran serangan Israel. Rumah Sakit Nasser, satu-satunya rumah sakit besar yang masih dapat diakses di Khan Younis, kewalahan menangani orang-orang terluka.
Israel menyatakan bahwa mereka memasuki “perang fase tiga” dan bertujuan memusnahkan Hamas. Meskipun demikian, para ahli mempertanyakan kemungkinan hal tersebut mengingat struktur kelompok Hamas yang tersebar di Gaza sejak 2007.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menolak persyaratan Hamas terkait pembebasan lebih dari 100 sandera Israel di Gaza. Netanyahu menyatakan bahwa memenuhi dua syarat dari Hamas, termasuk penarikan total pasukan Israel dari Jalur Gaza, akan dianggap sebagai pengabaian terhadap upaya pasukan Israel dalam operasi militer mereka.