Seorang Lansia Diduga Tersangka Pelaku Penembakan Massal Saat Imlek di California

Jakarta, KabarBerita.id — Kepolisian Los Angeles, Amerika Serikat mengungkapkan bahwa tersangka pelaku penembakan massal di Monterey Park, California pada Sabtu (21/1) malam jelang perayaan Imlek merupakan pria keturunan Asia berusia 72 tahun.

Sheriff Kepolisian Distrik Los Angeles, Robert Luna mengatakan tersangka diketahui bernama Huu Can Tran berusia 72 tahun. Tran ditemukan tewas di dalam mobil van putih saat dalam melarikan diri dari polisi.

Luna mengatakan Tran diyakini menembak dirinya sendiri setelah mobilnya terjebak oleh kepungan polisi dan berupaya menangkapnya.

Luna menuturkan polisi telah melacak keberadaan mobil Tran itu selama beberapa jam yang kemudian dilaporkan berada di Torrance, beberapa kilometer dari lokasi penembakan di Monterey Park.

Luna menuturkan terdengar suara tembakan dari dalam mobil ketika polisi mendekati mobil Tran. Polisi pun melihat Tran sudah duduk sambil terluka tak bernyawa saat melihat ke dalam mobil.
Tersangka mengalami luka tembak yang disebabkan diri sendiri dan dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian.

Luna mengungkapkan penyelidikan masih terus berlangsung demi mengungkap motif penembakan. Oleh karena itu menurutnya masih terlalu dini untuk mengesampingkan kejahatan rasial sebagai kemungkinan motif.

Ia mengatakan, Penyelidikan masih berlangsung. Bagian detektif pembunuhan masih bekerja sepanjang waktu mengumpulkan informasi tambahan dan bekerja untuk menentukan motif di balik peristiwa yang sangat tragis ini.

Penembakan massal di Monterey Park terjadi di studio dansa dekat festival perayaan Imlek di wilayah itu. Insiden yang terjadi pada Sabtu malam itu menewaskan 10 orang dan melukai 10 lainnya.

Sebagian besar korban tewas berusia 50-60 tahun.

Ini adalah penembakan massal di AS paling mematikan terbaru sejak aksi penembakan massal yang menewaskan 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, Mei 2022 lalu.

Presiden Joe Biden telah menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan akibat insiden itu.

“Meskipun masih banyak yang tidak kami ketahui tentang motif serangan tidak masuk akal ini, kami tahu bahwa banyak keluarga berduka malam ini, dan kami berdoa agar orang yang mereka cintai pulih dari luka mereka,” kata Biden dalam pernyataan.

Biden pun mengakui insiden ini akan berdampak terhadap komunitas Asia-Amerika dan Kepulauan Pasifik (AAPI) di Negeri Paman Sam.

Tinggalkan Balasan