Selandia Baru, KabarBerita.id — Selandia Baru berencana membuka kembali perbatasan untuk pelancong internasional pada kuartal I 2022. Namun, pembukaan perbatasan itu akan dilakukan secara hati-hati dengan memperhatikan perkembangan vaksinasi.
Dilansir dari Associated Press, Kamis (12/8), Perdana Menteri Jacinda Ardern menekankan perbatasan tidak akan dibuka kembali sampai vaksinasi selesai pada akhir tahun. Distribusinya jauh lebih lambat daripada di sebagian besar negara maju, meskipun mulai dipercepat.
Rencananya, wisatawan yang divaksinasi penuh dari negara-negara berisiko rendah tidak wajib untuk dikarantina. Namun, pendatang dari negara-negara berisiko sedang perlu menyelesaikan beberapa bentuk karantina.
Sementara, sambung Ardern, mereka yang datang dari negara berisiko tinggi, atau yang tidak divaksinasi, perlu tinggal 14 hari di hotel karantina yang dikelola oleh militer.
Pemerintah Selandia Baru tidak memberikan peringkat negara berdasarkan risiko, dengan mengatakan itu bisa berubah dengan cepat.
Ardern mengatakan uji coba skema baru akan dimulai pada Oktober yang akan memungkinkan beberapa pelancong bisnis untuk dikarantina di rumah daripada di hotel yang dikelola militer. Nantinya, sistem baru itu akan diperkenalkan untuk negara-negara berisiko menengah tahun depan.
Pemerintah Selandia Baru juga akan menunda suntikan kedua vaksin Pfizer untuk mempercepat suntikan pertama. Dengan demikian, pemerintah bisa lebih banyak melindungi warganya di tengah ancaman varian Delta.
Ardern mengumumkan peningkatan waktu standar yang dijadwalkan antara dosis vaksin Pfizer dari tiga minggu menjadi enam minggu. Dia mengatakan kelompok awal yang ditargetkan untuk vaksin – pekerja perbatasan dan orang tua – telah divaksinasi sepenuhnya.
“Dari basis populasi, masuk akal untuk mendapatkan sebanyak mungkin warga Selandia Baru setidaknya sebagian divaksinasi dengan cepat,” kata Ardern.
Selandia Baru berhasil menghentikan penyebaran covid-19 di wilayahnya dengan cara menutup perbatasan bagi mereka yang bukan penduduknya. Dari 5 juta penduduk, tercatat 26 kematian karena covid-19 sejak awal pandemi.
Namun banyak pihak mempertanyakan apakah Selandia Baru bisa menerapkan pendekatan tanpa toleransi saat perbatasan kembali dibuka.
Ardern mengatakan pemerintah berencana mengikuti saran para ahli dan mempertahankan strategi eliminasi.
“Sementara pandemi terus mengamuk di luar negeri, dan virus terus berubah dan bermutasi, hal terbaik yang bisa kami lakukan adalah mengunci keberhasilan yang dicapai hingga saat ini sambil tetap membiarkan pilihan terbuka,” ujar Ardern.