Myanmar, KabarBerita.id — Sekolah darurat yang dibangun Rumah Zakat bekerjasama dengan Human Concern International (HCI) telah digunakan untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak Rohingya. Sekolah tersebut tepatnya berada di wilayah Bokhar Para Village, Kota Sittwe, Rakhine State.
“Di sekolah darurat ini, anak-anak Rohingya akan mempelajari ilmu pengetahuan umum, bahasa asing dan ilmu agama. Sedangkan para pengajarnya adalah warga lokal di sini yang memang berprofesi sebagai guru,” ujar Andri Murdianto, tim kemanusiaan Rumah Zakat, dalam keterangan yang diterima TajukTimur.com, Jumat (15/12).
Waktu operasional sekolah darurat dimulai pada hari Sabtu sampai Kamis setiap pekannya, sedangkan Jumat adalah hari libur. Sebanyak 40-50 anak Rohingya akan belajar di sekolah darurat dan didampingi oleh dua orang guru yang mengajar secara bergantian.
Andri mengaku bahwa untuk mendirikan sekolah darurat tersebut memiliki banyak kendala. Salah satunya adalah gangguan cuaca, tekstur tanah yang basah akibat banjir dan faktor keamanan.
“Alhamdulillah setelah menghadapi berbagai tantangan selama proses pembangunannya, akhirnya sekolah darurat ini bisa terwujud. Semoga dengan adanya sekolah ini bisa membantu anak-anak untuk mendapatkan haknya, yaitu pendidikan,” jelas Andri.
