Bandung, KabarBerita.id — Satuan tugas pemulihan ekonomi daerah (PED) Jawa Barat mengajak pengusaha dan eksportir memaksimalkan jasa pengiriman kargo melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka.
Menurut Ketua Divisi Pariwisata Telekomunikasi dan Transportasi Satgas PED Jawa Barat, Dedi Taufik, layanan ini terbuka untuk para pelaku usaha di berbagai kelas. Dari mulai pelaku UMKM hingga pengusaha yang bergerak di sektor manufaktur.
Selain itu, menurut Dedi, bisa pula dimanfaatkan oleh pengusaha di sektor pertanian, perikanan termasuk jasa pengiriman kargo. “Mereka bisa memanfaatkan layanan penerbangan Bandara Kertajati dengan tarif yang menarik,” kata Dedi, kepada wartawan, Sabtu (20/3).
Dedi yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat ini menyatakan, penerbangan kargo Bandara rute Kertajati-Batam dibuka sekali dalam sepekan.
“Ya, untuk minggu depan hari Selasa 23 Maret 2021 pukul 11.00 WIB dan seterusnya setiap minggu waktunya sama. Jika ingin tahu tarif menarik yang ditawarkan bisa hubungi kontak kargo Bandara Kertajati di 0817-9295-988 atau 0812-1749-4866, ada paket murah,” paparnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengirimkan surat resmi kepada pemerintah pusat untuk memanfaatkan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bagi penerbangan kargo.
Tujuannya, mengakselerasi dan mengoptimalkan upaya pemulihan ekonomi. Hal ini didasarkan dengan catatan pada tahun 2019, aktivitas ekspor dari wilayah Jawa Barat mencapai USD 29,93 Miliar dan impor barang yang masuk sebesar USD 11,04 Miliar.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun sudah menjalin kerja sama dengan PT Garuda Indonesia untuk mengembangkan industri kargo di BIJB Kertajati. Kerja sama ini sudah ditandai dengan penerbangan perdana pesawat B737 800 NG Garuda Indonesia menuju Batam pada akhir Februari lalu.
“Saya sudah meminta Kadin Jabar dan tim pemulihan ekonomi jabar untuk menginventarisir pergerakan ekspor yang masih menggunakan point of ekspor di bandara lain untuk dipindahkan ke BIJB,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil menginginkan pemanfaatan layanan ini bisa menjangkau pasar dari wilayah Jabar bagian utara juga sebagian Jawa Tengah. Menurutnya banyak komoditas ekspor Jawa Barat yang permintaan serta pasarnya tinggi. Dia menunjuk komoditas ubi yang dibutuhkan Jepang, lalu ada jahe merah oleh Singapura dan Hongkong.