Jakarta, KabarBerita.id — Rutin mengecek kesehatan secara berkala dinilai paling efektif untuk mencegah munculnya penyakit tidak menular dengan mendeteksinya sedini mungkin.
“Rutinkan menimbang berat badan, ukur lingkar perut, cek tekanan darah dan gula darah,” kata Wakil Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr dr Ari Fachrial Syam, Sp.PD, K-GEH seperti dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan, Selasa.
Ari juga menyatakan bahwa penyakit tidak menular seringkali muncul diam-diam dan tanpa gejala, namun tetap menyimpan potensi bahaya yang luar biasa. Karena itulah, penyakit tidak menular seperti stroke, sakit jantung, hipertensi, diabetes dan lainnya dijuluki “silent killer”.
Oleh karena itu Ari menganjurkan masyarakat peka terhadap tubuh yang sudah memberikan sinyal sebelum termanifestasi berupa tanda atau gejala. Untuk menangkap sinyal tersebut, dapat dilakukan melalui cek kesehatan secara berkala.
Dia menekankan bahwa pencegahan penyakit tidak menular perlu dilakukan sedini mungkin. Fokusnya adalah jangan sampai muncul tanda atau gejala penyakit tidak menular.
“Kalau sudah muncul nyeri sendi, nyeri dada, dan gejala penyakit tidak menular lainnya, sudah terlambat sebenarnya. Sudah muncul tanda dan gejala itu artinya faktor risiko sudah berlangsung sejak lama,” kata Ari.
Fenomena saat ini menunjukkan jumlah prevalensi penyakit tidak menular menggeser kasus penyakit menular di pelayanan kesehatan. Hal ini terjadi akibat perubahan pola hidup masyarakat yang tidak sehat seperti kurang aktivitas fisik dan kurang mengonsumsi buah dan sayur.
“Penyakit tidak menular sebenarnya bisa dicegah dengan kebiasaan pola hidup sehat,” kata Kepala Bagian Hubungan Media dan Lembaga Biro Komunikasi Kemenkes RI Indra Rizon.
Indra berpendapat permasalahan penyakit tidak menular harus diatasi sejak di hulu. Apabila tidak diatasi, lanjut dia, anggaran kesehatan akan tetap lebih banyak terserap untuk biaya penanggulangan penyakit tidak menular yang sangat besar seperti yang terjadi saat ini.
“Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan upaya preventif dan promotif melalui Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang saat ini berfokus pada kegiatan perbanyak makan buah dan sayur, rajin aktivitas fisik, dan cek kesehatan secara berkala,” kata Indra.