Jakarta, KabarBerita.id — negara Rusia dilaporkan turut menggunakan tentara bayaran untuk melancarkan invasi nya ke negara Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari lalu.
Intelijen Amerika Serikat memprediksi negara Rusia telah menempatkan 1000 lebih tentara bayaran ke Ukraina dalam beberapa hari hingga beberapa minggu ke depan.
wacana ini muncul setelah seorang pejabat Amerika Serikat lainnya mengatakan Washington telah mendapatkan sejumlah indikasi terkait keterlibatan tentara bayaran Rusia dalam invasi negara Ukraina.
penempatan ini dilakukan ketika pasukan Rusia sedang kesulitan menghadapi perlawanan pasukan Ukraina. Pasalnya konflik besar militer Rusia di utara Kyiv masih terhenti sejak beberapa hari yang lalu.
Menurut beberapa sumber tentara bayaran ini akan membantu unit militer Rusia yang mengalami kesulitan. Ia juga mengatakan sebanyak 200 tentara bayaran Rusia yang sudah berada di Ukraina tidak dapat mengerjakan misi dan operasi dengan mulus untuk mengempur pasukan Ukraina karena perlawanan pasukan Ukraina di luar ekspektasi mereka.
Selain itu sumber tersebut juga mengatakan bahwa sekitar 200 tentara bayaran negara Rusia tewas dalam perang Ukraina sampai akhir Februari lalu.
Sementara itu sejumlah pejabat Amerika serikat dan barat memprediksi negara Rusia akan meningkatkan waktu dan serangan mereka di beberapa kota penting Ukraina. Ini merupakan bagian dari perubahan strategi militer Rusia yang saat ini berfokus pada kota pada penduduk.
pejabat tersebut mengatakan pendekatan yang dilakukan Rusia sangat kasar. Karena tidak hanya sekedar membawa beban senjata mereka juga lebih berat di bidang kerugian yang dapat ditimbulkan. Mereka dinilai juga lebih diskriminatif.