Rusia Beri Alasan Mengapa Putin Pilih 9 Mei untuk Gempur Ukraina Habis-habisan

Jakarta, KabarBerita.id — Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin, diperkirakan akan menggempur Ukraina habis-habisan pada 9 Mei mendatang. Tanggal ini memiliki makna simbolis bagi Rusia.

Pada 9 Mei setiap tahunnya negara Rusia merayakan Hari Kemenangan untuk memperingati kekalahan Nazi Jerman pada Perang Dunia II. Perayaan kemenangan tersebut ditandai dengan pelaksanaan parade militer di Moskow, Rusia.

Dalam parade militer ini nantinya para pemimpin Rusia akan berdiri di makam Vladimir Lenin yang terletak di Lapangan Merah untuk berkabung.

Para pejabat di Washington sejatinya telah lama mempercayai bahwa Putin akan memanfaatkan makna simbolis dan nilai propaganda hari itu untuk mendeklarasikan perang sebagai bentuk perayaan ‘kemenangan’ militer di Ukraina.

Pasalnya Putin dinilai memiliki kebiasaan untuk memanfaatkan nilai simbolis dalam mengambil kebijakan tertentu. Salah satunya berkaitan dengan peluncuran invasi ke Ukraina yang dilakukan sehari setelah perayaan Hari Pembela Tanah Air di Rusia.

Analis senior untuk Rusia di Crisis Group Oleg Ignatov, menilai Putin memiliki banyak pilihan terhadap Ukraina, dan menyatakan perang terhadap Ukraina merupakan skenario terberat bagi Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang belum secara resmi menyatakan perang terhadap Rusia, memberlakukan darurat militer di Ukraina ketika invasi Rusia dimulai pada akhir Februari kemarin.

Lebih lanjut Oleg menilai Putin juga memiliki opsi untuk memberlakukan undang-undang mobilisasi Rusia yang dapat digunakan untuk memulai mobilisasi sebagian militer atau secara umum.

Oleg mengatakan langkah tersebut akan memungkinkan pemerintah tidak hanya untuk mengumpulkan pasukan tetapi juga untuk menempatkan ekonomi negara pada kebijakan perang.

Dengan menerapkan mobilisasi juga dapat memperpanjang wajib militer bagi para tentara yang saat ini sudah berada dalam militer. Selain itu dapat memanggil pasukan cadangan atau kelompok yang telah menjalani pelatihan militer ke dalam pertempuran.

Sebab dengan melakukan mobilisasi secara tidak langsung akan memaksa Putin untuk mengakui bahwa invasi ke Ukraina tidak berjalan sesuai rencana. Mobilisasi secara penuh juga dinilai akan berdampak pada ekonomi Rusia yang saat ini sedang berjuang.

Tinggalkan Balasan