Berita  

RS Siloam Tetap Layani Pasien BPJS Kesehatan

Jakarta, Kabarberita.id — PT Siloam International Hospital Tbk (SILO) pengelola Rumah Sakit Siloam menyatakan komitmen tetap memberikan layanan kesehatan bagi para peserta BPJS Kesehatan. Corporate Secretary SILO Jimmy Riza dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu menyatakan, maraknya sejumlah rumah sakit yang menghentikan layanan terhadap pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan akhir-akhir ini tidak mempengaruhi komitmen layanan terhadap peserta BPJS Kesehatan karena hal itu merupakan bagian dari dukungan terhadap program pemerintah yang tercakup dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

“Publik bisa melihat komitmen kami dalam melayani peserta BPJS Kesehatan. Hingga saat ini tidak ada rumah sakit di bawah bendera Siloam yang putus kontrak dengan BPJS Kesehatan,” katanya. Jimmy menambahkan bahkan perseroan terus melakukan ekspansi layanan terhadap para peserta BPJS Kesehatan melalui pengembangan kerja sama dengan lebih banyak rumah sakit Siloam dan pembukaan klinik-klinik di bawah bendera Siloam.

“Selain jaringan Rumah Sakit Siloam, kami juga mengembangkan jaringan Siloam Clinic yang menjadi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) BPJS Kesehatan. Klinik-klinik ini kami targetkan untuk terus bertambah untuk melayani peserta BPJS Kesehatan,” ujar Jimmy.

Menurut Jimmy PT Siloam International Hospital Tbk (SILO), sebagai pengelola rumah sakit Siloam memastikan kerja sama dengan BPJS Kesehatan akan terus berlanjut. “Yang pasti, saat ini hampir semua rumah sakit Siloam sudah bisa menggunakan BPJS. Kami juga yakin Siloam memiliki pengalaman bekerjasama dengan BPJS Kesehatan yang baik dan kehadiran Siloam akan mendukung pelayanan BPJS Kesehatan,” katanya.

Hingga saat ini, SILO telah mengelola sebanyak 33 rumah sakit di 24 kota dan 16 klinik di 8 kota yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan memiliki 6.800 kapasitas tempat tidur dan didukung 2.700 spesialis dan dokter umum serta 10.000 perawat dan staf pendukung. Tahun ini, pihaknya juga merencanakan modernisasi peralatan medis, dengan menyiapkan investasi sebesar Rp1 triliun untuk peremajaan dan pengadaan medical equipment baru serta merampungkan konstruksi rumah sakit baru.

Tinggalkan Balasan