Jakarta, KabarBerita.id — Pada Kamis (7/12), ribuan ton ikan sarden dan makerel mati terdampar di pantai Jepang bagian utara, khususnya di sekitar pelabuhan perikanan Toi di Hakodate selatan, Pulau Hokkaido. Kejadian ini menghebohkan penduduk setempat, yang tidak pernah menyaksikan insiden serupa sebelumnya.
Menyusul peristiwa tersebut, pemerintah setempat tengah menyelidiki penyebab kematian massal ikan dan berupaya menemukan solusi untuk memindahkan bangkai ikan yang menutupi garis pantai selama sekitar 1,5 kilometer. Pemerintah kota pun memberikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mengonsumsi ikan-ikan tersebut.
Pada Sabtu (9/12), pejabat pemerintah kota bekerja sama dengan nelayan lokal dan Biro Promosi Regional Oshima di Prefektur Hokkaido untuk membersihkan daerah terdamparnya ikan dan membuang bangkai-bangkai tersebut.
Takashi Fujioka, seorang peneliti dari Institut Penelitian Perikanan Hakodate, menjelaskan bahwa fenomena ini mungkin disebabkan oleh ikan yang kelelahan karena kekurangan oksigen saat bergerak dalam kelompok padat atau karena dikejar ikan yang lebih besar. Selain itu, ikan tersebut mungkin tiba-tiba memasuki perairan dingin selama migrasi.
Fujioka juga memperingatkan bahwa ribuan ikan yang membusuk dapat menurunkan kadar oksigen di dalam air dan berdampak pada lingkungan laut. Dia menyarankan untuk tidak mengonsumsi ikan-ikan tersebut, mengingat belum diketahui pasti kondisi ikan saat terdampar.
