Jakarta, KabarBerita.id — Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan telah menyiapkan langkah antisipasi bagi para warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan usai China meluncurkan rudal Dongfeng.
“Semoga tidak terjadi eskalasi dan bahkan konflik bersenjata. Namun demikian Kantor Dagang RI di Taiwan sudah mempunyai SOP [standar operasional prosedur] langkah-langkah kontijensi” kata juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah.
Senada dengan Faizasyah, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, buka suara.
“Sesuai ketentuan, semua perwakilan RI dan Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei sudah memiliki rencana kontijensi untuk antisipasi situasi darurat,” ujar Judha.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengungkapkan militer China meluncurkan total 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan dekat pantai utara, selatan, timur Taiwan pada hari ini.
Mulai Kamis ini hingga Minggu, China menggelar latihan militer di enam area di Selat Taiwan. Jika dilihat dari peta, keenam titik itu bak mengepung pulau tersebut.
Latihan militer muncul disebut-sebut sebagai tanggapan atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat ke Taiwan pada Selala lalu.
Sebetulnya, China sudah memperingatkan ke AS agar membatalkan kunjungan tersebut. Mereka mengancam akan mengambil tindakan keras bahkan militer.
China menilai kunjungan itu membahayakan kedaulatan dan merusak hubungan diplomatik AS-China.
Beijing tak main-main soal peringatan tersebut. Selain mengumumkan latihan militer, di hari saat Pelosi tiba, China mengerahkan puluhan jet tempur zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.