Rentetan Blunder Jokowi Pekan Ini 8 – 0

Oleh Abu Gaza

Jurnalis Senior

Tadinya saya gak mau nulis tentang kontestasi politik yang sedang berlangsung, tapi rentetan aksi blunder yang terjadi fenomenal banget. Aksi gol-gol bunuh diri ini dikompilasi sambil nyruput wedang secang plus rebusan kacang bareng konco-konco yang dah mulai ubanan dan siap-siap mantu.

1. Surat edaran yang diteken langsung menteri Pemuda dan Olahraga tertanggal 30 januari 2019 mengimbau kepada semua pemilik bioskop untuk memfasilitasi agar para penonton dapat menyanyikan lagu Indonesia Raya di bioskop sebelum film diputar. Ternyata respon publik tidak sesuai yang diharapkan. Kritik dari netizen lebih kejam lagi. Belum dua hari surat edaran itu ditarik.

2. Pernyataan Menteri Kominfo yang bertanya pada stafnya “Yang gaji kamu siapa?” di acara internal pada Kamis (31/1/2019) di Hall Basket Senayan, Jakarta.
Acara yang awalnya meminta semua pegawai Kemenkominfo untuk memilih desain dari stiker sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di kantor kementerian kominfo justru berbuah sentimen negatif dan viral kemana-mana.

3. Do’a KH Maimun Zubair yang diralat. Presiden Jokowi menghadiri acara “Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju”, di Pondok Pesantren Al-Anwar, Rembang, Jawa Tengah, Jumat 1 Februari 2019. Dalam video peristiwa itu yang viral kemana-mana, Jokowi yang duduk di samping Mbah Maimun menundukkan kepala sambil mengangkat kedua tanganya.

Sementara do’a yang dibacakan Kyai berusia 90 tahun itu adalah “Ya Allah, hadza ar rois, hadza rois, Pak Prabowo ij’al ya ilahana,” Bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia kurang lebih memiliki arti “ya Allah, inilah pemimpin, inilah pemimpin, Pak Prabowo, jadikan ya Tuhan kami.”

4. Jokowi diberi gelar Cak ‘Jancuk’ yang menimbulkan polemik karena beliau seorang presiden. Gelar ‘cak’ dan ‘jancuk’ disematkan kepada Jokowi dalam acara deklarasi dukungan dilakukan di kawasan Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019)

5. Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Verobieva menyatakan tak terima dengan penggunaan istilah “Propaganda Rusia” yang disebut calon presiden inkumben Joko Widodo. Sebelumnya, Jokowi menuding ada pihak yang menggunakan propaganda Rusia untuk memutarbalikkan fakta.

6. Vonis 1,5 tahun yang menjebloskan Ahmad Dhani di Rutan Cipinang menjadi gelombang simpati melalui Konser Reuni Dewa di Malawati Indoor Stadium, Kuala Lumpur, Malaysia Sabtu (2/2/2019) malam. Konser reuni seakan berubah jadi konser simpati dan dukungan untuk Ahmad Dhani terlebih dengan kehadiran Dul menggantikan ayahnya di panggung.

Rasa ketidakadilan publik terusik karena pelaku ujaran kebencian yang sejenis seperti Viktor Laiskodat, Bupati Boyolali, Abu Janda dll tidak mendapatkan hukuman yang sama.

7. Surat keberatan dari Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) dan keluarga korban jadi landasan Presiden Joko Widodo dalam mengkaji ulang remisi untuk I Nyoman Susrama, pembunuh wartawan AA Gde Bagus Narendra Prabangsa.

Surat keberatan tersebut pun dijemput langsung oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) Sri Puguh Budi Utami pada Sabtu (2/2).

“Ini menjadi dasar usulan ke presiden untuk mencabut atau membatalkan [remisi Susrama],” kata Puguh dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Sabtu (2/2).

8. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta masyarakat tidak menggunakan jalan tol bila tak mau mendukung pasangan nomor 01.

Hal tersebut disampaikan Hendrar saat menghadiri silaturahmi Jokowi dengan Paguyuban Pengusaha Jawa Tengah (PPJT di Semarang Town Square, Semarang, Sabtu (2/2).

“Disampaikan ke saudaranya di luar sana, kalau tidak mau dukung Jokowi jangan pakai jalan tol,” kata Hendrar disambut riuh hadirin.

Tinggalkan Balasan