Ratusan Jenazah Ditemukan Mengambang di Sungai Gangga

Mayat di Sungai Gangga

Jakarta, KabarBerita.id — Masyarakat yang tinggal di sekitar sungai Gangga merasakan kekhawatiran karena banyak ratusan jenazah yang ditemukan mengambang di sungai dan ada juga yang dikubur di pinggir sungai. Mereka takut apabila jenazah-jenazah itu merupakan pasien yang meninggal akibat terinfeksi covid 19.

India mengalami gelombang ke-2 peningkatan kasus korona. Yang mana saat ini negara tersebut telah mencatat jumlah kasus terinfeksi sebanyak 25juta orang dengan 270ribu kematian. Bahkan para pakar menyatakan bahwa jumlah kasus kematian yang sebenarnya terjadi di India jauh lebih besar dari angka tersebut.

Tingginya jumlah kasus Corona di India dan tidak masuknya angka tersebut kedalam data resmi menjadi cerita yang kini tengah hangat dibicarakan. Hal tersebut diketahui karena adanya temuan mengenai jenazah yang mengapung di sungai, banyaknya jasad yang dibakar, serta kurangnya lahan kremasi.

Selesai selesai yang ditemukan di sungai Gangga menurut laporan pemerintah merupakan jasad yang yang telah dikremasi. Namun banyak pihak yang curiga jasa tersebut sengaja dibuang ke sungai. Oleh karena itu polisi berupaya untuk melakukan identifikasi dengan cara mengambil jenazah dengan menggunakan jaring.

Tradisi penganut agama Hindu yang merupakan mayoritas agama yang dianut di India bagi orang yang meninggal ialah dengan cara dikremasi. Namun ternyata banyak juga yang menganut tradisi lain yakni ‘Jal Pravah’. Yang mana tradisi ini dilakukan dengan cara mengambangkan jenazah ke sungai.

Tradisi itu dilakukan oleh kebanyakan warga miskin karena tidak sanggup membayar biaya kremasi. Ada juga yang mengikat jenazah dengan batu supaya tetap berada di bawah sungai, namun banyak yang tidak memberi pemberat sehingga kembali mengambang ke permukaan sungai.

Penulis dari BBC melaporkan bahwa terdapat kesenjangan yang besar antara angka dari data resmi mengenai kasus covid 19 dengan yang sebenarnya terjadi di lapangan.

Menurut keterangannya terhitung dari pertengahan bulan April hingga awal Mei tercatat dalam data resmi bahwa jumlah korban meninggal di Kanpur sebanyak 196 orang. Padahal dari data yang didapat dari tempat tempat kremasi menunjukkan di periode yang sama telah dilakukan hampir 8.000 kremasi.

Tinggalkan Balasan