Ramai Hacker Bjorka, Kenali Perbedaan Hacker dan Cracker

Jakarta, KabarBerita.id — Belum lama ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan ulah peretas atau hacker yang menggunakan identitas Bjorka dalam beberapa waktu terakhir berkat aksinya yang sudah membobol sejumlah dokumen.

Ada beberapa dokumen yang diklaim telah diretas oleh Bjorka, antara lain dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo, termasuk surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

Dalam situs Breached.to tertulis, transaksi surat tahun 2019 – 2021 serta diokumen yang dikirimkan kepada Presiden termasuk kumpulan surat yang dikirim oleh Badan Intelijen Negara yang diberi label rahasia.

Dalam unggahan lainnya, hacker tersebut menjelaskan bahwa ia telah mengunggah total 679.180 dokumen berukuran 40 Mega Byte (MB) dalam bentuk data terkompres.

Kepala Sekretariat, Heru Budi Hartono memberikan respons terkait hal tersebut dengan menyatakan, tidak ada satu pun dokumen surat menyurat Presiden Jokowi yang diretas.

Namun ia menegaskan bahwa segala tindakan peretasan yang dilakukan oleh Hacker tidak bertanggung jawab adalah perbuatan melanggar hukum dan ia meyakini aparat bakal menyelesaikan masalah ini.

Dalam kehidupan sehari-hari, pasti Anda pernah mendengar istilah seperti hacker dan juga cracker. Kebanyakan di kalangan masyarakat yang sering menjadi perbincangan adalah hacker, sementara cracker sendiri jarang sekali disebut-sebut namanya. Bahkan biasanya bagi orang yang tak terlalu memahami dengan benar kedua istilah ini menyebutkan sebagai sesuatu yang negatif.

Lantas, apa sebenarnya perbedaan Hacker dan Cracker?
Peretas atau hacker adalah seorang yang memiliki kemampuan hebat dalam bidang komputer dan jaringan yang mampu memecahkan sebuah masalah. Meski tidak jarang dinilai negatif, hacker ini ternyata juga bisa menguntungkan.

Merujuk pada hasil pencarian di kamus Oxford, arti hacker mengacu pada seorang ahli komputer yang bertujuan mendapatkan akses ke dokumen penting atau jaringan tertentu.

Hacking adalah salah satu tindakan ilegal karena berusaha mengakses data, informasi, atau jaringan tanpa izin dari pemiliknya. Hacker umumnya menjalankan aksi dengan mengubah, merusak, atau membobol keamanan targetnya.

Jenis-Jenis Hacker
Apabila mendengar kata hacker, pasti identik dengan hal negatif. Namun tahukah anda bahwa tidak semua hacker merupakan orang jahat dan merugikan?
Ada beberapa jenis hacker yang keberadaannya dapat membantu banyak orang.

1. Hacker topi putih
Hacker topi putih atau white hat hacker adalah seorang ahli komputer profesional yang berkecimpung dalam dunia cyber security.

Mereka bukanlah hacker dengan niatan buruk. White hat hacker adalah utusan resmi pemerintah yang memiliki sertifikat izin meretas sistem demi menguji titik lemah sebuah organisasi.

2. Hacker topi hitam
Hacker topi hitam atau black hat hacker adalah peretas yang memiliki arti bertolak belakang dengan hacker topi putih. Peretas satu ini umumnya menyerang demi mendapatkan keuntungan dari targetnya.

Banyak orang mengenal hacker jenis ini sebagai cracker. Pasalnya, para hacker topi hitam cenderung menjalankan misinya dengan merusak sistem keamanan suatu organisasi dan melakukan berbagai tindakan buruk setelahnya, seperti menjual data atau menghancurkan sistem tersebut hingga tak bersisa.

3. Hacker topi abu-abu
Hacker jenis ini umumnya melaksanakan aksi dengan membobol keamanan target dengan maksud awal mencari kelemahan target tersebut. Namun, pada akhirnya mereka akan meminta target untuk memberi upah sebagai timbal balik hasil jerih payahnya.

4. Hacker topi merah
Kehadiran red hat hacker atau hacker topi mertah dapat dibilang membantu sejumlah pihak karena tujuan mereka ialah melawan serangan dari hacker topi hitam.

5. Hacker topi biru
Hacker topi biru atau blue hat hacker adalah sekelompok peretas yang hanya fokus mengejar popularitas tanpa adanya pengetahuan mumpuni. Oleh karena itu, tidak ada fungsi hacker topi biru secara khusus, dan hacker jenis ini biasanya hanya berlomba-lomba untuk mengungguli ranking sesama hacker saja.

Oleh karena itu, hacker jenis ini tergolong amatir dan mungkin hanya menginginkan pengakuan dari rekan sesama hacker di sekitarnya.

Kemudian apa pengertian Cracker?
Cracker dapat pula diartikan sebagai orang-orang yang memiliki kemampuan dalam bidang pemrograman dan dapat membuka sistem jaringan komputer tapi dengan tujuan negatif, adapun cracking adalah sebutan untuk aktifitas yang dilakukan oleh cracker. Misalnya saja demi kejahatan, pencurian data penting untuk menjualnya kepada pihak tertentu, dan semacamnya.

Sayangnya istilah yang dimaksud tak begitu familiar di telinga masyarakat awam. Justru malah terjadi kesalahpahaman di kalangan publik bahwa hacker adalah perusak yang sering kali mengacaukan sistem jaringan mereka.

Umumnya, hacker mengetahui dengan betul dan menyadari apa yang dilakukannya serta memiliki tanggung jawab secara penuh akan hal tersebut. Sebab, biasanya hacker telah disewa dan dipekerjakan secara legal. Akan tetapi, tidak demikian dengan cracker.

Cracker bekerja dengan cara sembunyi-sembunyi. Karena apa yang dilakukannya adalah bersifat merusak, mengacak-acak dan hal-hal negatif lain, maka cracker pun harus melakukan pekerjaannya dengan hati-hati.

Seringnya, cracker akan memakai IP Address yang tak mudah dilacak sehingga tak akan ada yang tahu tentang identitasnya.

Kemudian, perbedaan hacker dan cracker yang kedua adalah dari segi keterbukaan. Hacker memiliki komunitas yang jelas serta terbuka agar mereka bisa memperdalam lagi ilmu pemrograman yang mereka miliki. Bahkan hacker juga tak segan-segan membagikan ilmu mereka kepada orang yang memang layak dan serius menekuni dunia tersebut.

Sedangkan cracker sendiri tidak seterbuka itu. Komunitas yang ada sangat tertutup, tersembunyi dan hanya dapat diakses oleh beberapa orang tertentu saja. Karena memang itu tadi, tujuan dari adanya cracker yang sudah jelas negatif membuat mereka harus sangat jeli dan tidak boleh melakukan kesalahan yang berakibat fatal pada diri sendiri.

Tinggalkan Balasan