Putri Mahkota Denmark Kunjungi Borobudur, Apresiasi Kelestariannya

Magelang, KabarBerita.id – Putri Mahkota Denmark Mary Elizabeth Donaldson mengapresiasi kelestarian Candi Borobudur saat mengunjungi Candi Buddha terbesar di dunia tersebut.

“Putri Mahkota Denmark sangat mengapresiasi tingkat kelestarian Candi Borobudur, sampai sekarang masih berdiri kokoh,” kata pemandu Balai Konservasi Borobudur Hary Setyawan usai mendampingi Putri Mahkota Denmark Mary Elizabeth Donaldson naik Candi Borobudur di Magelang, Rabu.

Ia menjelaskan bahwa Candi Borobudur dibangun sekitar abad VIII oleh Wangsa Syailendra.

Dia menuturkan kelestarian candi ini terkait dengan keberhasilan Balai Konservasi Borobudur selaku instansi yang mengelola situs warisan budaya dunia ini yang sampai sekarang masih dalam kondisi yang baik. Kelestarian candi ini juga karena menggunakan batu andesit yang lebih keras dari material mana pun.

“Putri Mahkota Denmark tersebut juga sangat menghormati upaya konservasi. Waktu mendampingi saya sampaikan dilarang untuk menyentuh relief Candi Borobudur dan dia sangat memahami hal tersebut dan tidak mau menyentuh relief yang ada dan hanya melihat saja,” katanya.

Ia mengatakan saat di barisan stupa di puncak candi Mary melihat alam sekeliling Candi Borobudur, sangat positif tanggapannya karena masih tampak hijau kemudian perbukitan juga masih terlihat.

Hary menuturkan jadwal kunjugan Putri Mahkota Denmark di Candi Borobudur sebenarnya hanya sekitar 30 menit, namun dia datang lebih awal sehingga waktu berkunjungnya sampai sekitar 75 menit.

Menurut Putri Mahkota Denmark sudah banyak pengetahuan tentang Candi Borobudur dan pelestariannya sebagai situs warisan dunia.

“Beberapa informasi tentang Candi Borobudur memang sudah diketahuinya tetapi baru kali ini dia menyaksikan langsung keindahan Borobudur,” katanya.

Putri Mahkota Denmark menanyakan berapa orang berkunjung ke Candi Borobudur dalam satu tahun, karena saat di areal stupa terlihat banyak.

“Kami sampaikan pengunjung Candi Borobudur satu tahun sekitar 4 juta orang, dalam hal ini memang perlu batasan-batasan untuk mengutamakan kelestarian candi,” katanya. 

Tinggalkan Balasan