Jakarta, KabarBerita.id — Negara Israel dan negara Turki telah sepakat untuk memulihkan kembali hubungan diplomatik dan menerima kembali Duta besar masing masing negara.
Keputusan tersebut dibuat setelah perdana menteri Israel, Yair Lapid dan presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berdialog pada hari Rabu (17/8).
Kedua petinggi negara tersebut sepakat untuk menerima kembali konsul jenderal masing masing negara demi menjalin kembali hubungan diplomatik.
Lapid mengatakan hubungan dengan Turki merupakan aset yang penting bagi stabilitas kawasan dan memiliki signifikan ekonomi yang besar bagi warga Israel.
Dikutip Reuters, berdasarkan pernyataan resmi setelah pertemuan kedua tokoh tersebut menyatakan pulihnya hukuman akan mempererat hubungan kedua belah pihak termasuk di sektor ekonomi, perdagangan dan budaya. Selain itu juga meningkatkan stabilitas kawasan.
Relasi Israel dan Turki sering naik turun dan didominasi persaingan di kawasan. Pada tahun 2018 kedua negara tersebut sempat mengusir duta besar masing masing karena terbunuhnya 60 orang warga Palestina oleh tentara Israel ketika aksi unjuk rasa di perbatasan Gaza.
Kedua negara tersebut kerap bertikai terkait Palestina, di mana Turki mendukung kelompok Hamas yang dianggap Israel sebagai teroris. Turkii selama ini mendukung Palestina dan solusi dua negara dalam penyelesaian konflik.
Disisi lain Erdogan juga menyoroti potensi kedua negara bekerjasama untuk mengirimkan gas alam Israel ke Eropa. Gas ini akan dikirimkan melalui pipa bawah laut Mediterania Timur ke Eropa, tetapi tidak termasuk Turki.