PANDEGLANG, Kabarberita.id – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan sebanyak 326 embung Kabupaten Pandeglang, ditandai dengan penandatanganan batu prasasti di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Rabu (4/10). Sebagian besar pembangunan embung tersebut bersumber dari dana desa.
Terkait hal tersebut Presiden RI, Joko Widodo menegaskan bahwa masyarakat harus turut berpatisipasi mengawasi dana desa. Menurutnya, anggaran yang jumlahnya mencapai Rp127 Triliun dalam tiga tahun terakhir tersebut, harus dipastikan bermanfaat untuk desa.”Silahkan untuk infrastruktur, untuk jalan silahkan, irigasi yang kecil-kecil silahkan. Yang tidak boleh hanya satu jangan dikantongin. (Dikantongin) untuk kepentingan pribadi, ini tidak boleh,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa anggaran dana desa harus berputar di desa. Pengerjaan infrastruktur dari dana desa misalnya, harus mengutamakan dan memberdayakan masyarakat desa setempat.
“Yang penting harus muter di desa, jangan kembali ke kota. Kalau terus muter di desa, pasti kita tambah (jumlah dana desa). Dikerjakan di desa itu memakai tenaga kerja di desa. Itu bahannya kalau bisa dari desa. Terus muter-muter uangnya jangan sampai keluar dari desa,” ujarnya.
Ia juga terus mendorong kerjasama Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, dan pemerintah baik pusat maupun daerah untuk terus bekerjasama. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat akan lebih cepat tercapai.
Di sisi lain, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo mengatakan, dana desa diarahkan untuk empat program prioritas yakni Prukades (Produk Unggulan Kawasan Perdesaan), BUMDes (Badan Usaha Milik Desa), Embung, dan Sarana Olahraga Desa. Menurutnya, program prioritas tersebut disusun untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa.
“Presiden memberikan arahan agar dana desa dapat memberikan efek besar terhadap pertumbuhan ekonomi desa. Atas arahan tersebut, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi membuat empat program unggulan tersebut,” ujarnya.
Ia mengatakan, sebanyak 82 persen masyarakat desa hidup di sektor pertanian. Desa miskin menurutnya, disebabkan oleh tidak tersedianya aspek pasar.”Karenanya lewat Prukades kita buatdesa punya produksi besar, sehingga pasar masuk ke desa,” ujarnya.
Dalam hal ini, Pandeglang menjadikan jagung sebagai Produk unggulan. Saat ini, sebanyak 20 ribu hektare lahan telah ditanami jagung.”Pandeglang targetnya menanam 50 ribu hektare jagung, sekarang baru tanam 20 ribu hektare. Berjalannya waktu terus bertambah dan akan segera tercapai 50 ribu hektare,” ujarnya.
Untuk diketahui, embung yang telah diresmikan tersebut kini mengairi sejumlah sawah perdesaan. Sebanyak 308 dari 326 unit embung tersebut dibangun melalui anggaran dana desa. Sisanya sebanyak 18 unit embung dibangun melalui sejumlah dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Dana desa di Pandeglang sudah tersalurkan tahap I sebanyak 60 persen per juni. Yang sudah menjadi prioritas utama embung. Prukades juga insyaallah ada gerakan tanam jagung,” ujar Bupati Pandeglang, Irna Narulita.