Jakarta, KabarBerita.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan serangkaian kunjungan kenegaraan ke kawasan Asia Selatan, yaitu Srilanka, India, Pakistan dan Bangladesh pada 24 hingga 28 Januari 2018, antara lain didampingi Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi.
“Rencananya Ibu Menlu mendampingi Presiden dalam rangka kunjungan ke beberapa negara Asia Selatan,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir di Jakarta, Jumat.
Menlu Retno Marsudi akan berangkat ke Srilanka pada 23 Januari untuk menyiapkan sejumlah hal terkait kunjungan Presiden Jokowi.
Arrmanatha memaparkan bahwa Presiden Jokowi akan berkunjung ke Srilanka pada 24–25 Januari, ke India pada 25–26 Januari dan Pakistan pada 26–27 Januari, serta Bangladesh pada 27–28 Januari 2018.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dari Bangladesh dijadwalkan akan ke Afghanistan pada 29 Januari 2018, kemudian kembali ke Tanah Air.
Tema kunjungan kenegaraan Presiden RI ke negara-negara Asia Selatan itu, menurut Arrmanatha, “Membuka Peluang-peluang Baru” berfokus utama terhadap peningkatan kerja sama ekonomi.
“Jumlah penduduk keempat negara itu sangat besar, bisa mencapai lebih dari satu miliar orang. Keempat negara ini merupakan pasar non-tradisional yang berpotensi cukup besar. Selama ini kerja sama sudah cukup baik, tetapi masih banyak kesempatan yang belum dikembangkan,” ujar diplomat karir Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI itu.
Hal serupa disampaikan Direktur Kawasan Asia Selatan dan Tengah Kemlu Ferdy Piay bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Asia Selatan untuk membuka peluang-peluang baru bagi Indonesia karena Asia Selatan merupakan pasar yang sangat besar.
“Untuk perdagangan, kita surplus besar di India, tetapi di tiga negara lain surplus masih kecil. Kita ingin jalin kerja sama perdagangan yang lebih kuat, khususnyadengan ketiga negara tersebut,” ucap Ferdy, mengacu ketiga negara Srilanka, Pakistan dan Bangladesh.
Dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Asia Selatan itu, ditambahkannya, beberapa bidang yang menjadi fokus untuk pengembangan kerja sama ekonomi dengan Asia Selatan, antara lain perdagangan, energi, konektivitas, pembangunan infrastruktur.