PACITAN, Kabarberita.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua warga dan santri di Pondok Tremas, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan untuk terus menjaga ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniyah.
“Saya mengajak semua agar terus menjaga Ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah. Bahwa kita negara besar jangan sampai misalnya, pilihan Bupati atau pilihan Wali Kota atau pilihan gubernur atau pilihan presiden, kita menjadi pecah atau terjadi gesekan,”katanya saat berkunjung ke Pondok Pesantren Tremas, Desa Tremas, Kecamatan Arjosari, Pacitan, Sabtu (9/12/2017).
Dia juga meminta para santri di Pacitan dan warga untuk tidak terpecah belah karena perbedaan pendapat menjelang Pemilihan Kepala Daerah. Santri diharapkan bisa menjaga keutuhan bangsa serta ukhuwah Islamiyah. “Jangan. Ini yang harus kita hindari,”tandasnya.
“Karena pilihan bupati walikota, gubernur, presiden hanya lima tahun sekali, tidak boleh merusak persaudaraan kita. Jangan sampai terjadi gesekan antarsuku bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Tapi juga bangsa yang majemuk,” kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia adalah bangsa yang majemuk. Memiliki agama beragam. Demikian pula suku bangsanya. Tercatat ada 714 suku mendiami negara berdasar Pancasila ini. “Kita juga memiliki lebih dari 1.100 bahasa daerah. Tidak ada negara lain dimanapun yang memiliki, keragaman, kemajemukan seperti negara kita,”ujarnya lagi.
Jokowi kemudian menceritakan pengalamannya bertemu dengan pemimpin negara-negara lain. Salah satunya Presiden Afganistan. Ketika ditanya jumlah suku bangsanya, jumlahnya hanya tujuh.
Dalam kunjungan ke Tremas tersebut, Jokowi juga memberikan hadiah sepeda kepada salah satu santri yakni Ibnu Latif yang berasal dari Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
Selain ke Tremas, kunjungan Jokowi ke Pacitan juga dilakukan di Kelurahan Ploso, Pacitan, Pondok Al-Fattah Kikil Arjosari dan SMPN 1 Arjosari. Semua titik tersebut adalah titik terdampak bencana alam di Pacitan pada Selsa (28/11/2017) lalu.