Jakarta, Kabarberita.id – Calon Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Indonesia perlu melakukan reorientasi pembangunan untuk kemajuan dan menjadi bangsa yang kokoh, sehingga dirinya mengajukan lima strategi untuk mewujudkan hal tersebut.
“Apa yang harus kita lakukan adalah melakukan reorientasi pembangunan dan pengelolaan negara,” kata Prabowo, dalam Pidato Kebangsaan bertajuk Indonesia Menang, di Jakarta, Senin (14/1) malam.
Reorientasi pembangunan yang disampaikan Prabowo fokus pada lima aspek, yaitu swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air bersih, sistem pemerintahan, dan angkatan perang yang unggul.
Fokus pertama, menurut dia, swasembada pangan, rakyat Indonesia harus mampu memproduksi pangan dari hasil sendiri sehingga kebutuhan rakyat untuk pangan bisa terpenuhi.
“Swasembada pangan kita harus mampu untuk memproduksi pangannya sendiri. Tidak boleh ada yang kelaparan di negara yang kita cintai ini,” ujarnya.
Kedua, menurut dia lagi, swasembada energi, prediksi pemerintah yang akan 100 persen impor energi itu harus diantisipasi.
Dia menilai pemerintah ke depan harus melakukan upaya dini mencari alternatif energi.
Ketiga, menurut dia pula, swasembada air bersih, karena krisis air bersih di dunia sudah diprediksi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). “Sudah banyak daerah kita yang kesulitan air bersih, kesulitan air menyampaikan kepada saya, kepada tim. Mereka katakan tidak perlu kirim kaos, tidak perlu baliho, tidak perlu kirim produk namun tolong kirim tangki-tangki air,” katanya lagi.
Keempat, menurut dia, dengan menjalankan pemerintah yang bersih dan berintegritas mulai dari aparatur negara hingga masyarakat, karena pemerintah yang kuat terlihat dari aparatur negara yang unggul.
Dia mengatakan diperlukan hakim, jaksa, polisi, dan intelijen yang unggul, jujur dan setia kepada bangsa dan rakyat.
“Kita harus mempunyai pemerintahan yang kuat bersih, berintegritas. Kita perlu hakim, polisi, jaksa, dan intejelen yang jujur setia kepada bangsa dan negara,” katanya pula.
Kelima, menurut Prabowo, angkatan perang yang unggul, Indonesia bisa menjadi negara kokoh apabila memiliki angkatan perang yang kuat dimulai dari tentara hingga peralatan perangnya.
Hadir dalam pidato kebangsaan tersebut, antara lain Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, dan politisi Partai Berkarya Titiek Soeharto.