Polisi Selidiki Selebgram Helena Lim Ikut Divaksinasi

Jakarta, KabarBerita.id — Nama Helena Lim, sosok yang disebut-sebut sebagai ‘crazy rich Jakarta Utara’ viral di media sosial usai memamerkan dirinya dan rombongan divaksinasi COVID-19 di Puskesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar). Kini polisi turu tangan.

Video yang viral itu merupakan bagian dari Instastory di akun Instagram @helenalim899. Di serangkaian video itu, Helena dan rombongan tampak antre hingga mendapat vaksin COVID-19 di Puskesmas Kebon Jeruk.

“Lagi ngantre vaksin, semoga setelah vaksin kita bisa ke mana-mana ya, semoga vaksinnya berhasil,” ucap Helena dalam salah satu bagian video.

Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko menuturkan, Helena Lim bisa divaksinasi COVID-19 duluan karena membawa surat keterangan tenaga kesehatan saat divaksinasi. Yani juga menyebut, Helena Lim mengaku sebagai pemilik Apotek Bumi di Jakbar.

“Dia itu memiliki Apotek Bumi namanya. Apotek Bumi Kebon Jeruk. Mereka itu termasuk ke dalam tenaga teknis kefarmasian. Ada yang jadi kasir, ada yang jadi apa ya rinciannya saya tidak begitu hafal. Jadi mereka datang ke situ memang membawa surat keterangan tenaga kesehatan,” kata Yani saat dihubungi, Senin (8/2).

Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov bakal menelusuri mengapa Helena bisa mendapat vaksin COVID-19.

“Kenapa yang barusan dapat, apakah maksudnya sebagai figur untuk memberi contoh, memberi teladan, atau ada faktor lain nanti kami akan cek,” kata Riza kepada wartawan.

Pemilik Apotek Bumi di Jakbar, Elly Tjondro, sudah buka suara terkait polemik ini. Elly mengatakan Helena Lim merupakan partner usahanya.

Elly menjelaskan apotekernya-lah yang mengurus surat izin vaksinasi COVID-19 untuk diberikan kepada 11 orang, termasuk Helena Lim. Namun, lanjut Elly, hanya 10 orang yang menerima vaksin lantaran satu orang kondisi kesehatannya tidak memungkinkan karena darah tinggi.

Dia mengklaim proses vaksinasi yang dijalaninya bersama Helena Lim sudah sesuai dengan prosedur.

“Ya kita sih bingung saja ya. Lihat saja, kami kan orang yang terdepan menghadapi pasien, seharusnya wajar kita kalau mendapatkan vaksin itu dan memang apotek ditunjuk untuk mendapatkan itu,” kata dia.

Belakangan, polisi ikut menyelidiki. Helena Lim diduga bukan berprofesi yang termasuk sebagai tenaga kesehatan.

Tinggalkan Balasan