Bandung, KabarBerita.id – Partai Keadilan Sejahtera menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan Partai Gerindra menghadapi Pemilihan Presiden 2019.
Kemungkinan itu disampaikan Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nurwahid usai sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pondok Pesantren Baitul Hidayah di Bukit Panyandaan Desa Mandala Mekar, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Nurwahid mengemukakan, hingga kini masih terbuka peluang untuk mewujudkan wacana koalisi itu karena beberapa partai belum secara tegas mengumumkan bakal calon presiden. Karena itu beberapa partai berpeluang menjalin koalisi.
Dia mengemukakan, pembentukan koalisi dalam pemilihan presiden sebagai wujud demokrasi. “Ya jadi memang kita dengan semua warga bangsa Indonesia adalah teman dan saudara,” katanya.
Tapi demokrasi memberikan ruang untuk berbeda. “Berbeda dalam demokrasi bukan berarti harus konflik, harus permusuhan, harus difitnah atau memfitnah,” katanya.
Itu adalah pilihan-pilihan yang demokratis dan dibenarkan oleh UUD. “Selama ini juga biasa-biasa saja,” kata Wakil Ketua MPR itu.
Dia mengingatkan, jangan sampai perbedaan dalam pilihan-politik dipertajam menjadi konflik kalau pilihan politik berbeda, pilihan capres-cawapres berbeda, artinya adalah musuh. “Atau artinya bukan kawan lagi. Enggaklah. Semuanya adalah hanya cara untuk mencari yang lebih baik,” katanya.
UUD membolehkan adanya perbedaan pilihan-pilihan politik. “Kalau memang tidak boleh ada calon alternatif ya bilang saja hanya boleh ada satu calon. Tapi ‘kan tidak begitu,” katanya.