Beberapa lelaki mengenakan kaos relawan nampak mendatangi Pos Pengungsi Desa Timbrah, Karangasem, Bali, Senin (18/12) pagi itu. Wajar memang pos pengungsian warga dari letusan Gunung Agung itu memang kerap didatangi para relawan.
Tentu saja warga yang mengungsi selalu menyambut gembira kerja-kerja para relawan yang membantu mereka. Tetapi pagi itu spesial. Sebab satu dari sekian lelaki yang mengenakan kaus relawan berwarna oranye itu adalah Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman.
Sohibul datang langsung ke Pos Pengungsian Gunung Agung karena menyalurkan sebuah amanah. Amanah yang dititipakan kepadanya dari para kader, simpatisan dan masyarakat yang menyumbang untuk saudara-saudara mereka di Bali. Amanah berupa dana bantuan Rp 85 juta yang dikumpulkan saat Aksi Bela Palestia di depan Kedubes AS, Jakarta, 10 Desember lalu.
Aksi Bela Palestina tetapi menyumbang untuk Bali? tak usah heran. Palestina tetap dibela dan dibantu tentu saja, saudara-saudara di Bali dan wilayah Indonesia lain yang terkena bencana tetap mendapat prioritas.
Kedatangan Sohibul disambut para pengungsi dan Perbekel Desa Pertima, I Gusti Ayu Bhiksuni. I Gusti Ayu menamani berbincang Sohibul yang datang bersama Wakil Sekjen Abdul Hakim, Ketua Bidang Wilayah Dakwah Nusabali Sugeng Susilo, Wakil Ketua Bidang Humas PKS Dedi Supriadi, Ketua DPW PKS Bali Mudjiono, Anggota DPRD Denpasar Hilmun Nabi, dan Kepala Dusun Kecicang, Irfan Ardiansyah.
“Teman-teman PKS gimana bu?” tanya Presiden. “Teman-teman PKS masih banyak. PKS kemarin sudah tiga kali datang. Terima kasih banyak pak,” jawab I Gusti Ayu.
“Sekolah anak-anak gimana bu?” tanya sang presiden. “Anak-anak ada sekolah disini, ada dari Disdikpora. Psikolog juga ada dari relawan banyak pak,” ungkap I Gusti.
Sohibul pun berbagi pengalamannya saat Gunung Galunggung di Tasikmalaya meletus. Kala itu rumahnya juga menerima para pengungsi. Selain para pengungsi juga harus dijaga kesehatannya, perlu juga acara yang bisa menghibur para pengungsi. Sebab, secara psikis kebosanan bisa datang melanda para pengungsi yang sudah beberapa pekan di pengungsian.
Tak lama, Sohibul lantas menyapa para pengungsi yang tengah berkumpul. “Ibu, bapak saya silaturahmi dari Jakarta,” ungkap Sohibul. “Duh jauh-jauh Bapak dateng, terima kasih pak,” ujar salah seorang ibu.
Warga di pengungsian pun curhat kepada Presiden PKS. Mereka mengaku sudah tiga kali bolak-balik ke pengungsian karena situasi dan kondisi Gunung Agung. “Yang sabar aja ya bu, nanti ada waktunya aman. Semua penderitaan itu pasti ada akhirnya. Jaga kesehatan ya bu, jangan telat makan,” urai Sohibul membesarkan hati para pengungsi.
“Apa bu yang kira-kira bisa kembali membuat lebih enak disini,” tanya Sohibul. “Di sini ramai pak banyak teman, ada hiburan juga,” jawab para pengungsi. “Ini bu teman-teman PKS masih ada di sini. Jika ada apa-apa silahan kami berusaha akan terus memberikan perhatian,” papar Sohibul.
Sebelum berpisah, Sohibul bersama jajaran Wilda PKS Nusabali dan PKS Bali memberikan bantuan berupa bahan makanan, sayuran dan sembilan bahan pokok lainnya kepada pengungsi.
“Ini bukan yang pertama bagi PKS, sebelumnya rekan-rekan DPW PKS Bali telah memberikan bantuan sejak musibah pertama kali terjadi,” terang Sohibul sebelum menuju ke Pos Pengungsian Desa Kecicang untuk menjenguk para pengungsi lainnya.