Jakarta, KabarBerita.id — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera menyayangkan efikasi vaksin virus corona atau Covid-19 buatan Sinovac hanya sebesar 65,3 persen.
Menurutnya, efikasi vaksin Covid-19 yang seharusnya diberikan ke masyarakat minimal 80 persen.
“Pertama amat disayangkan efikasi vaksin sinovac hanya 65% yg seharusnya minimal 80%,” kata Mardani lewat akun Twitter-nya, @MardaniAliSera, Selasa (12/1).
Lebih lanjut, ia meminta pemerintah mengendalikan infodemik yang beredar di media sosial (medsos).
Menurutnya, pemerintah juga harus menangani sejumlah kesalahan informasi yang terjadi di tengah masyarakat secara bijak. Pasalnya, banyak informasi mengenai vaksin Covid-19 berasal dari sumber yang kurang kredibel. Hal ini mengakibatkan masyarakat kurang yakin dengan keamanan vaksin.
Hal tersebut, kata dia, terungkap dalam survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada Desember 2020. Dalam survei itu disebutkan 56 persen masyarakat percaya, 23 persen tidak percaya, dan 21 persen tidak punya sikap.
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera di acara diskusi Polemik “Utak Atik Manuver Elit”, Jakarta, 27 Juli 2019 Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menyayangkan efikasi vaksin Sinovac yang hanya 65,3 persen.
Dia mengingatkan efektivitas vaksin di lapangan sangat ditentukan penerimaan masyarakat.
“Publik memerlukan sarana komunikasi yang interaktif dan terbuka. Jika penerimaannya baik, Insya Allah akan ikut meningkatkan cakupan vaksinasi dan mendorong tercapainya kekebalan kelompok,” ucapnya.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac, pada Senin (11/1). Izin pakai itu diberikan setelah data interim uji klinis fase III keluar.
Berdasarkan data tiga bulan tersebut, vaksin Covid-19 Sinovac dinyatakan memiliki efikasi 65,3 persen.
“Efikasi vaksin ini 65,3 persen, cukup untuk meyakinkan kita bahwa vaksin tersebut efektif digunakan,” kata Kepala BPOM, Penny K. Lukito dalam Konferensi Pers Persetujuan Penggunaan EUA, di Kantor BPOM, Jakarta Pusat, Senin (11/1).