Jakarta, KabarBerita.id — Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyampaikan bahwa masih terdapat sekitar 12 ribu warga yang mengungsi akibat banjir di Demak. Meskipun jumlah pengungsi telah berkurang dari sebelumnya yang mencapai 24.000 jiwa, upaya untuk memfasilitasi kepulangan mereka tetap dilakukan, terutama agar mereka dapat merayakan Lebaran di rumah masing-masing.
Untuk mengatasi genangan banjir di Kabupaten Demak, terutama di Kecamatan Karanganyar, Nana Sudjana mengungkapkan bahwa 22 unit mesin pompa telah dikerahkan dengan kapasitas mencapai 11.000 liter per detik. Hal ini diharapkan dapat mempercepat proses surutnya air banjir dan memungkinkan akses jalan di Jalur Pantura Demak-Kudus untuk dilalui kendaraan.
Sementara itu, operasi modifikasi cuaca (TMC) juga diperpanjang hingga 27 Maret 2024 untuk mendukung upaya penutupan dan penguatan tanggul sungai yang jebol. Hal ini dilakukan agar pengerjaan perbaikan tidak terganggu oleh cuaca. Banjir yang terjadi disebabkan oleh cuaca ekstrem antara tanggal 8-18 Maret 2024, di mana air hujan dari Pegunungan Kendeng mengalir ke Sungai Wulan, mempengaruhi daerah Kabupaten Demak dan sekitarnya.
Nana Sudjana menekankan perlunya langkah-langkah preventif agar kejadian tanggul jebol tidak terulang, mengingat dampak yang signifikan yang ditimbulkannya. Dari sejumlah tanggul yang jebol, empat titik di antaranya memberikan dampak besar, termasuk tiga titik di Kabupaten Grobogan dan satu titik di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.