Jakarta, KabarBerita.id — Imane Khelif asal Aljazair melewati adangan pertama dalam upaya merebut medali emas Olimpiade 2024 dari cabang tinju kelas 66 kilogram putri dengan mengalahkan Angela Carini.
Khelif, yang disebut transgender lantaran memiliki level testosteron tinggi, hanya membutuhkan waktu 46 detik untuk mencatatkan kemenangan pada babak 16 besar.
Carini memutuskan mundur setelah mendapat pukulan keras di hidungnya. Kemenangan atas petinju Italia tersebut membuat Khelif melaju ke babak perempat final.
“Pertama saya berterima kasih kepada orang-orang Aljazair setelah kemenangan ini. Saya berharap bisa meraih kemenangan kedua untuk memastikan medali, dan kemudian baru memikirkan soal medali emas,” tutur Khelif dilansir dari Reuters.
“Saya katakan kepada orang-orang Aljazair kalau saya bekerja untuk bisa tampil dengan kemampuan terbaik demi membuat mereka senang,” ucapnya menambahkan.
Khelif begitu mendominasi pertarungan singkat melawan Carini. Dalam 30 detik pertama ada empat pukulan yang bisa didaratkan ke arah lawan. Carini pun sempat meminta waktu membetulkan pelindung kepala sebelum kembali melanjutkan pertarungan dan lantas menyatakan menyerah.
Keberadaan Khelif di Olimpiade 2024 mendapat sorotan karena sebelumnya, pada Kejuaraan Dunia Tinju 2023 yang berada di bawah naungan International Boxing Association (IBA), petinju 25 tahun itu dilarang tampil dalam partai final lantaran memiliki kromosom XY atau molekul DNA yang biasanya ada pada pria.
Pada Olimpiade kali ini, Khelif dinyatakan memenuhi syarat untuk tampil oleh International Olympic Committee (IOC) yang mencabut pengakuan internasional IBA tahun lalu karena masalah terkait tata kelola dan keuangan.
IOC pun mengambil alih olahraga tinju di Olimpiade dari IBA dan menggunakan aturan yang ditetapkan pada Olimpiade sebelumnya.
Sementara di sisi lain ada pula yang berpendapat Khelif tetap sah tampil di Olimpiade karena memang memiliki hyperandrogenism atau wanita yang terlahir dengan level testosteron tinggi.