Tual, KabarBerita.id — Sekda Kota Tual, A. Yani Renuat mengatakan, Pertumbuhan Ekonomi Kota Tual meningkat dari 3,46 persen di tahun 2021 meningkat menjadi 5,68 persen di Tahun 2022.
Hal ini disampaikan Sekda Kota Tual saat membacakan sambutan Wali Kota Tual Adam Rahayaan dalam rangka Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kota Tual, dalam rangka Penyusunan RPD Kota Tual Tahun 2024-2026 dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Tual Tahun 2024, Aula Kantor Walikota Tual.
Menurut Renuat, proses Musrenbang tahunan kita selenggarakan mulai dari tahap Musrenbang Desa/Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Konsultasi Publik, Forum Gabungan OPD sampai dengan Musrenbang tingkat Kota yang kita hadiri hari ini, memiliki peran strategis dalam penyusunan RPD Kota Tual Tahun 2024-2026 dan Rencana Kerja Pemerintah Kota Tual tahun 2024.
Pasalnya, kata Sekda, rangkaian kegiatan ini berfungsi untuk menyelaraskan rancangan RKPD dengan usulan dari masyarakat melalui setiap tahapan Musrenbang, dimana didalamnya terjadi proses negosiasi, rekonsiliasi dan harmonisasi antara pemerintah dan para pemangku kepentingan non pemerintah sekaligus untuk mencapai konsensus bersama mengenai prioritas kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan pada tahun 2024.
”Didasari oleh pentingnya kegiatan Musrenbang ini, sudah selayaknya seluruh pemangku kepentingan di Kota Tual untuk memberi perhatian serius dan optimal terhadap rangkaian proses ini, serta terlibat secara aktif agar tujuan untuk menjadikan Musrenbang sebagai instrumen penting dalam perencanaan dan penganggaran partisipatif dapat kita wujudkan, “ujarnya.
Ditambahkan, dari hasil evaluasi Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci (IKK) per tahun 2022 telah mencapai 164 dari 186 Indikator.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) meningkat 0,44 persen dari tahun 2021 (68,16) menjadi mencapai 68,60 di tahun 2022. Pertumbuhan Ekonomi Kota Tual meningkat dari 3,46 persen di tahun 2021 meningkat menjadi 5,68 persen di Tahun 2021.
Jumlah Penduduk Miskin di Kota Tual menurun dari 23,26 persen (17.076 Jiwa) ditahun 2021 menjadi 20,56 persen (16.001 Jiwa) diakhir tahun 2022.
Tingkat penyerapan Angkatan kerja oleh pasar kerja di Kota Tual mencapai 91,30 persen. Ini berarti terdapat 91,30 persen dari Angkatan kerja yang dapat diserap oleh pasar kerja, sedangkan sisanya merupakan pengangguran terbuka yang mencapai 08,70 persen.
Olehnya itu, pada Desember 2022, Kota Tual mengalami inflasi year on year (yoy) sebesar 04,52 persen, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,33. Tingkat inflasi bulanan/month to month (MTM) (Desember 2022 terhadap November 2022) Kota Tual mengalami inflasi sebesar 0,81 persen.
”Perencanaan pembangunan yang kita rancang diharapkan memperhatikan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan provinsi Maluku,”jelasnya.
”Juga tidak hanya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan pada saat ini, namun mampu mengantisipasi permasalahan di masa mendatang dengan mempertimbangkan keberlanjutan dalam pilar-pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s) yang merupakan tujuan pembangunan nasional,” ungkapan Renuat.
Maka itu, Sekda meminta untuk itu diperlukan kepekaan yang tinggi terhadap permasalahan pembangunan yang ada di sekitar kita. komitmen tinggi untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan tersebut harus juga sejalan dengan penanganan yang komprehensif dan inovatif, serta penanganan yang terintegrasi dan tidak parsial.
baik dari aspek sumber daya manusia, maupun kemampuan penganggaran sangat terbatas, ujar Renuat.
Oleh sebab itu, kegiatan pembangunan yang harus didanai menggunakan APBD jumlahnya sangat banyak. oleh karenanya, diperlukan kecermatan untuk menentukan program yang menjadi prioritas pembangunan yang akan dilaksanakan.
”Maka diharapkan agar dapat memberikan solusi atas beragam keterbatasan yang dimiliki dan mampu melahirkan perencanan yang lebih strategis, sinergis dan tepat sasaran,”ucapnya.