Berita  

Perpecahan Internal di Barcelona Makin Membesar

BARCELONA, KabarBerita.id — Tensi di Camp Nou telah mencapai titik tertinggi baru-baru ini ketika presiden Josep Bartomeu mempersiapkan rencana perombakan jajaran manajemen Barcelona dan itu berpotensi mendapat pertentangan keras dari para tokoh senior.

Bartomeu, yang telah menjadi orang nomor satu klub raksasa LaLiga sejak Juli 2015, berada di bawah tekanan hebat musim ini setelah melakukan serangkaian kesalahan.

Sang presiden dianggap keliru saat menangani situasi terkait nasib pelatih Ernesto Valverde dan keputusan pemecatannya yang secara tiba-tiba pada Januari lalu tanpa merekrut pengganti serta kegagalannya menambah kekuatan klub pada saat yang sama ketika Ousmane Dembele mengalami cedera, dengan Barcelona terkesan panik dan terpaksa memanfaatkan celah regulasi LaLiga kala mendatangkan Martin Braithwaite dari Leganes setelah bursa transfer musim dingin telah ditutup.

Skandal misterius yang memalukan atas dugaan penggunaan media sosial untuk merusak citra para pemain Barcelona sendiri, sementara yang terbaru ada Lionel Messi yang mengecam manajemen klub karena mengatakan anggota skuad tidak bersedia menerima pemotongan gaji sebesar 70 persen selama pandemi virus corona berlangsung.

Rangkaian kesalahan semacam itu membuat suara-suara kritis yang muncul untuk melengserkan kepemimpinan Bartomeu kian menggema. Namun sekarang, justru sang presiden diketahui ingin merespons dengan menyingkirkan orang-orang yang menentangnya.

Goal memahami bahwa Bartomeu sedang merencanakan perombakan manajemen tim dan telah mendapat lampu hijau untuk melakukan hal tersebut. Beberapa anggota manajemen telah diberitahu bahwa mereka tidak akan dilibatkan ke dalam susunan yang baru, termasuk Emili Rousaud, yang sebelumnya difavoritkan untuk menjadi pengganti sang presiden.

Sebelumnya, pada Januari, Rousaud terpilih sebagai wakil presiden Barcelona. Akan tetapi, bagaimana pun, Bartomeu ingin memutuskan hubungan dengan sang pejabat dan menginginkannya untuk keluar dari klub, karena Rousaud termasuk orang yang vokal mengkritik kebijakannya. 

Tinggalkan Balasan