Pernyataan Netanyahu Soal Nasib Gaza Usai Agresi Israel Tamat

Jakarta, KabarBerita.id — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membeberkan sejumlah rencananya soal Jalur Gaza Palestina ketika agresinya ke wilayah itu berakhir.

Dalam rapat tertutupnya bersama parlemen Knesset beberapa waktu lalu, Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melancarkan agresinya sampai milis Hamas kalah.

Dalam transkrip pernyataan Netanyahu yang bocor di beberapa media Hebrew, sang PM juga berupaya mencegah Otoritas Palestina menguasai Jalur Gaza kala agresi Israel berhenti.

Selama rapat, Netanyahu juga mengatakan bahwa Gaza akan berada di bawah kontrol militer Israel. Meski begitu, urusan administratif Gaza akan diurus oleh “otoritas sipil”.

“Setelah perang, sebuah administrator sipil akan beroperasi di Gaza dan Jalur Gaza akan direhabilitasi di bawah kepemimpinan negara Teluk Arab. Kami tidak akan menyerah pada tekanan internasional,” kata Netanyahu.

Netanyahu juga menyamakan Otoritas Palestina sama seperti Hamas. Menurutnya, keduanya sama-sama ingin menghancurkan Israel.

“Bedanya Hamas dan Otoritas Palestina itu, Hamas ingin menghancurkan Israel saat ini juga, dan Otoritas Palestina ingin melakukannya dalam beberapa tahap,” ucap Netanyahu kepada Komite Hubungan Luar Negeri Knesset lagi seperti dikutip Al Jazeera.

Sementara itu, Netanyahu juga mengungkap bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab akan membiayai rekonstruksi Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas sejak 7 Oktober lalu berakhir di wilayah itu.

“Langkah pertama di Gaza adalah mengalahkan Hamas. Setelah itu, saya yakin Uni Emirat Arab dan Arab Saudi akan mendukung rehabilitasi Jalur Gaza,” kata Netanyahu.

Klaim Netanyahu itu masih belum jelas. Sejauh ini, tidak ada negara Teluk Arab yang memberikan indikasi publik bahwa mereka bersedia menanggung tanggung jawab rehabilitasi dan pembangunan di Jalur Gaza pasca agresi Israel berhenti.

Dikutip The Times of Israel, dalam rapat itu komite urusan luar negeri Knesset pun semakin menekan Netanyahu terkait rencananya setelah perang berakhir di Gaza.

Netanyahu dilaporkan saat ini telah meminta Dewan Keamanan Nasional Israel untuk menyusun sejumlah opsi terkait rencana di Gaza setelah agresi berlangsung.

Meski begitu, Netanyahu disebut belum membeberkan detail opsi-opsi tersebut.

“Yang jelas kita perlu menempatkan Gaza melalui proses de-Nazifikasi, seperti yang dilakukan Jerman dan Jepang setelah Perang Dunia,” ujar Netanyahu.

Agresi Israel ke Jalur Gaza semakin membabi buta sejak gencatan senjata berakhir tanpa diperpanjang akhir bulan lalu.

Hingga kini, lebih dari 18.200 orang tewas akibat gempuran brutal Israel ke Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina sejak 7 Oktober lalu. Sebagian besar korban tewas itu merupakan anak-anak dan perempuan.

Tinggalkan Balasan