Jakarta, KabarBerita.id — Raja Abdulaziz membentuk tim untuk mengganti Kiswah Ka’bah. Kiswah Ka’bah terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu.
Masing-masing dari empat sisi itu dinaikkan secara terpisah ke puncak Ka’bah. Tim memasang setiap helai kain dari atas dan mengikatnya pada bagian bawah.
Hal itu dilakukan pada keempat sisi Ka’bah. Tim kemudian meluruskan setiap garis dari keempat sisi dan menjahitnya.
Tim juga memasang beberapa tali. Pada bagian badan Kiswah Ka’bah, tim memasang 16 ikat. Sementara untuk lampu di bagian bawah, tim memasang 6 ikat dan 12 lampu.
Kiswah Ka’bah suci itu terdiri dari 850 kg sutera mentah, yang diwarnai hitam di dalam kompleks, 120 kg benang emas, dan 100 benang perak.
Dikutip dari Saudigazette, sekitar 200 pekerja profesional dan administrator yang bekerja di Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka’bah Suci, semuanya adalah warga negara yang terlatih, berkualitas dan terspesialisasi.
Kiswah adalah potongan kain bersulam emas yang digunakan untuk menutupi Ka’bah, pusat Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi. Kiswah Dalam bahasa Arab berarti ‘selubung’ yang mengacu pada kain yang menutupi peti mati.
Setiap tahun, bagian bawah kiswah Ka’bah dinaikkan 3 meter untuk persiapan musim haji yang baru dan diganti dengan kain putih. Prosedur ini dilakukan setiap tahun sebelum musim haji untuk melindungi kiswah, karena beberapa peziarah menyentuh dan menarik kain hitam ketika mereka melakukan ‘Tawaf’ di Ka’bah Suci.
Kemudian pada hari kesembilan bulan Dzulhijjah, kiswah baru akan dipasang untuk menutupi bangunan suci Ka’bah. Diyakini bahwa keberadaan kiswah ini memuliakan dan menghormati tempat yang dianggap paling suci dalam tradisi Islam itu.