Jakarta, KabarBerita.id — Prayut Chan-O-Cha, Perdana Menteri Thailand akan berkunjung ke negara Arab Saudi untuk pertama kalinya setelah 30 tahun hubungan diplomatik kedua negara renggang karena kasus pencurian berlian.
Pemerintah Thailand mengatakan bahwa dalam kunjungan selama dua hari tersebut, Peayuth akan berusaha memperkuat dan mempromosikan hubungan bilateral antar kedua negara.
Sementara itu Arab Saudi juga buka suara terkait adanya pertemuan tersebut.
Pemerintah Saudi mengatakan bahwa kunjungan itu muncul setelah adanya konsultasi yang menghasilkan penyatuan pandan terkait banyak masalah yang menjadi perhatian bersama.
Pada tahun 1991 merupakan awal kerenggangan hubungan Saudi dan Thailand. Berawal ketika salah satu warga Bangkok, Kriangkrai Techmong dituduh mencuri berlian seharga 286 miliar rupiah.
Kemudian Kriangkrai dihukum selama lima tahun atas pencurian tersebut.
Sebelum ditangkap ia sempat menjual sebagian permata tersebut. Kemudian polisi Thailand mengembalikan beberapa berlian tersebut.
Akan tetapi Saudi mengatakan bahwa semuanya palsu, sementara berlian yang paling mahal dengan 50karat masih belum ditemukan.
Saudi kemudian mengutus seorang pebisnis untuk melakukan investigasi, namun ia menghilang setelah tiga diplomat Saudi ditembak mati di Thailand.
Pada 2014, ada lima orang, termasuk polisi senior Thailand dituding terlibat dalam kasus pembunuhan pebisnis Saudi tersebut.
Adanya kasus pencurian dan pembunuhan tersebut membuat hubungan kedua negara memanas.
Saudi tidak mengirim duta besarnya ke Thailand, mereka juga melarang penerbangan antar kedua negara.
Kemudian Thailand berusaha memperbaiki hubungan guna meningkatkan industri pariwisata dan juga memperluas kesempatan kerja bagi pekerjanya yang berada di luar negeri.