Jakarta, KabarBerita.id — Negara Korea Utara sempat diberitakan tengah mengalami krisis pangan dan juga lonjakan harga barang, salah satunya yakni minyak goreng.
Minyak goreng di Korut disebut mencapai Rp718 ribu per liter.
Harga yang sangat mahal ini disebabkan oleh penutupan perbatasan dagang dengan negara China akibat adanya pandemi Covid-19.
Diketahui, sudah dalam waktu dua tahun ini China dan Korut saling menutup diri karena adanya kemunculan wabah Covid-19.
China dengan konsisten menerapkan strategi nol-Covid untuk menekan laju penyebaran virus, sementara Korut memlakukan pembatasan yang ketat dan hingga kini masih belum melaporkan kasus infeksi Covid-19.
Sebelumnya, harga minyak goreng di Korut kurang Rp 159ribu per liter. Namun, harga barang ini naik lagi hingga Rp718 ribu per liter.
“Saat ini minyak goreng dijual sekitar Rp718 ribu dan sekarang terjadi kelangkaan stok minyak goreng di stand karena jumlah yang tidak mencukupi di pasar, kadang masyarakat juga tidak bisa beli,” kata salah satu warga di provinsi Hamgyong Utara kepada Radio Free Asia.
Disebutkan bahwa pemerintah Korut disebut akan segera menyelesaikan masalah ini dengan dengan cara menanam tanaman penghasil minyak, seperti bunga matahari dan juga biji jarak.
Namun pada kenyataannya, hingga saat ini belum ada perkebunan yang menanam tanaman penghasil minyak.
Akibat kelaparan yang menimpa masyarakat Korut, beberapa warga mulai stres. Di kubu militer, perpeloncoan dan pembangkangan antar pasukan berbeda tingkat semakin meningkat seiring waktu.
Veteran tentara Korut saat ini disebut disuruh untuk bertani, karena pemerintah menilai kekurangan produksi pangan ini terjadi karena pekerja ladang yang usianya sudah semakin tua.
Padahal, beberapa pengamat mengatakan penurunan produksi dikarenakan bencana alam, kekurangan pupuk dan mesin modern, pun juga isu lain yang berkaitan dengan penutupan perdagangan Korut-China akibat virus corona.
Sementara itu, warga Korut juga menemukan grafiti yang mengkritik pemimpin Korut, Kim Jong-un.
Dikutip dari Daily NK.Grafiti itu bertuliskan, “Kim Jong-un keparat. Rakyat kelaparan setengah mati karena Anda,”.