Dalam dunia yang serba sibuk, duduk menjadi salah satu cara umum untuk mengistirahatkan tubuh. Namun, perlu diingat bahwa duduk terlalu lama dapat menimbulkan risiko kesehatan, terutama terkait dengan masalah saraf kejepit.
Dokter konsultan tulang belakang, Syafrudin, dari Eka Hospital BSD dan Pekanbaru, menjelaskan bahwa duduk terlalu lama dapat meningkatkan risiko nyeri pinggang, terutama akibat Hernia Nukleus Pulposus (HNP) atau yang lebih dikenal sebagai saraf kejepit. Risiko ini dapat dihindari dengan memahami pentingnya posisi duduk yang benar.
Salah satu cara untuk mencegah risiko saraf kejepit adalah dengan memperhatikan posisi pandang saat duduk. Tubuh cenderung mengikuti arah pandang, sehingga penting untuk memposisikan media kerja secara lurus berhadapan dengan tubuh. Selain itu, posisi tubuh tegak 90 derajat saat duduk juga dapat mengurangi risiko postur tubuh yang buruk.
Pemilihan kursi yang tepat juga memiliki peran penting. Menggunakan kursi ergonomis yang dirancang khusus untuk mendukung postur tubuh dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi risiko saraf kejepit.
Namun, langkah paling sederhana dan efektif adalah menghindari duduk terlalu lama. Kebiasaan duduk dalam waktu yang lama dapat diubah dengan berdiri dan berjalan-jalan setiap 2 jam sekali, disertai dengan melakukan stretching untuk mengurangi kekakuan otot. Dengan memahami dampak negatif duduk terlalu lama dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat menjaga kesehatan tulang belakang dan mencegah risiko saraf kejepit yang dapat memengaruhi kualitas hidup