Nigeria, KabarBerita.id — Penggemar film, aktor dan penggemar komik di ibu kota komersial Nigeria, Lagos, berkumpul untuk pemutaran film pahlawan super Marvel “Black Panther” yang dirilis di negara Afrika berpenduduk paling besar tersebut pada minggu ini.
Film Walt Disney, yang menampilkan pemeran utama yang didominasi bintang kulit hitam, ditampilkan berada di sebuah negara fiksi di benua Afrika, Wakanda. Film tersebut menceritakan tentang raja baru, T’Challa/Black Panther (Chadwick Boseman), yang ditentang oleh faksi-faksi yang bertikai.
Nigeria, salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Afrika, juga merupakan pusat budaya yang menyajikan industri film terbesar di benua tersebut, yang dikenal sebagai Nollywood. Lagos adalah pusat pembuatan film di negara itu.
Pada pemutaran “Black Panther” pada Jumat di Lekki, sebuah distrik kelas atas di Lagos, bintang Nollywood berbaur dengan tokoh televisi dan penduduk setempat. Pertunjukan tersebut merupakan salah satu dari sejumlah pemutaran film di kota minggu ini.
Kebanyakan orang mengenakan jubah dan gaun tradisional Nigeria, dengan beberapa memilih untuk memakai pakaian khusus yang dibuat sesuai dengan pakaian Afrika yang ditampilkan dalam film futuristik tersebut.
“‘Black Panther’ adalah film yang merayakan keunggulan kulit hitam. Membawanya ke Nigeria adalah hal yang sangat menarik,” ujar Bolaji Kekere-Ekun, seorang pembuat film berusia 33 tahun.
“Orang-orang yang membuat film ini tampak sangat spesifik tentang referensi yang mereka gunakan dalam hubungannya dengan Afrika. Mereka menampilkan mode dan seni terbaik,” katanya.
Negara fiksi Afrika tersebut digambarkan sebagai lahan hijau dengan air terjun yang menakjubkan, di mana pesawat ruang angkasa yang dirancang layaknya topeng kesukuan, melayang di atas kota metropolitan modern.
Penggambaran Wakanda sebagai negara yang futuristik dan kaya disambut oleh aktris lokal Ijeoma Grace Agu, yang melumuri tubuhnya dengan cat dan mengenakan pakaian dua potong sebagai penghormatan terhadap estetika mode film tersebut, dan mengatakan bahwa dia sangat senang menonton film tersebut.
“Untuk kali ini, kita tidak hanya berpakaian budak atau melakukan perbudakan atau kebrutalan. Untuk kali ini, kita berpakaian bagus,” kata Agu.