Pengamat Sebut PSI Jual Ideologi Anak Muda, Namun Langkah Politik Boomers

Jakarta, KabarBerita.id — Pengamat Politik Universitas Padjadjaran Kunto Adi Wibowo menilai langkah politik Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mirip dengan praktik yang selama ini dilakukan generasi boomers. Padahal, kata Kunto, PSI kerap mengasosiasikan diri sebagai partainya anak muda.

Menurut dia, PSI perlu mengevaluasi cara berpolitik mereka jika mau lolos ke DPR RI. Ia berpendapat, internal PSI mesti berbenah dan memperkuat visi misi partai.

“Memang problem dari PSI ini seakan-akan mereka menjual ideologi anak muda tapi langkah-langkah politiknya ‘boomers’ banget. Jadi menurut saya itu mungkin yang harus diselaraskan kembali menjelang 2024,” kata Kunto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (15/12).

Kunto juga berpendapat PSI harus bekerja ekstra pada Pemilu 2024. Hal ini menyusul pengunduran diri sejumlah pentolan PSI dari partai di sepanjang tahun ini.

Beberapa kader mengaku memilih keluar karena sudah tak sejalan dengan langkah politik PSI.

Teranyar, politikus Rian Ernest memutuskan mundur dari partai yang kini dipimpin Giring Ganesha itu. Maka, hingga Desember 2022 ini, setidaknya ada enam kader PSI yang keluar dari partai.

Lima kader lainnya yang sebelumnya mundur yaitu, Tsamara Amany, Michael Victor Sianipar, Azmi Abubakar, Sunny Tanuwidjaja, dan Sirya Tjandra.

Kunto pun melihat ada sejumlah faktor yang mempengaruhi keputusan sejumlah kader top PSI yang memilih hengkang dari partai.

Ia menilai salah satunya kemungkinan kader tersebut lelah dan khawatir PSI akan mengulang sejarah pada 2019 yang gagal lolos ke DPR.

Selain itu elektabilitas PSI yang terekam dalam berbagai lembaga survei juga cukup mengkhawatirkan.

“Mungkin pentolan-pentolan ini ingin berlabuh di partai yang menjanjikan untuk bisa dapat electoral threshold dan bisa duduk di kursi DPR,” ujar Kunto.

Tinggalkan Balasan