Pengamat: Ridwan Kamil-Uu Berpotensi Menang Tinggi di Pilkada Jabar

Ketua Umum PPP Romahurmuziy (kanan), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (kedua kiri), Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum (kedua kanan), dan Sekjen PPP Arsul Sani (kiri) berfoto bersama sembari menunjukan surat dukungan dari PPP seusai memberikan keterangan pers mengenai pengumuman calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, di kantor DPP PPP, Tebet, Jakarta, Selasa (24/10/2017). PPP resmi mengusung Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur dan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai calon Wakil Gubernur untuk bertarung dalam Pilkada Jawa Barat pada 2018.

 Kabar Berita.id, Pakar politik dan pemerintahan Universitas Padjadjaran (Unpad) Firman Manan menilai, langkah PPP mengajukan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum sebagai bakal calon wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Ridwan Kamil sudah tepat.

Menurut dia, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dianggap berpotensi besar memenangkan Pilkada Jawa Barat 2018. Sebab keduanya memiliki latar belakang yang berbeda yang akan memperluas segmentasi pemilih di Jabar.

“Pasangan itu harus menambah segmentasi pemilih. Kalau (latar belakangnya) sama, ya percuma. Pada pemilu 2018 itu penting,” kata Firman saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (26/10/2017).

Firman menambahkan, sosok Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil yang identik nasionalis akan dilengkapi oleh Uu yang memiliki latar belakang pesantren.

Menurut dia, Uu berpotensi mendongkrak elektabilitas Emil mengingat karakteristik masyarakat Jabar yang agamis serta masih banyak pemilih tradisional.

Firman mencontohkan kemenangan Ahmad Heryawan dua kali Pilkada Jawa Barat. Menurut dia, hal tersebut merupakan bukti besarnya sosok agamis dalam meraih simpati pemilih.

Selain itu, Uu dikenal sebagai sosok agamis dari pesantren dengan basis pemilih di Priangan Timur yang juga terkenal dengan kultur agamisnya.

Uu pun dinilai tidak menunjukkan sisi ambisius dalam Pilkada Jawa Barat meski sudah dua periode menjabat sebagai Bupati Tasikmalaya.

“Keuntungan Pak Uu ini dia low profile, dari awal dia siap jadi wakil, tidak mengejar cagub. Kalau dipasangkan dengan Kang Emil, potensi konfliknya (pecah kongsi) kecil,” bebernya.

Dari sisi elektabilitas pun, keduanya kemungkinan besar bakal jauh mengungguli kandidat lainnya berdasarkan hasil survei yang beredar saat ini. Survei terakhir merujuk pada rilis hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survey Indonesia-Denny JA.

“Kang Emil unggul sebagai calon gubernur, Pak Uu unggul sebagai calon wakil gubernur,” tandasnya.

sumber : KOMPAS.COM

Tinggalkan Balasan