Jakarta, KabarBerita.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan realisasi penerimaan negara pada 2017 mendapatkan tambahan Rp4,2 triliun sehingga total menjadi Rp1.659,9 triliun atau 95,6 persen dari target APBNP.
“Realisasi per 8 Januari 2018 ini meningkat Rp4,2 triliun, dibandingkan posisi pada 31 Desember 2017,” kata Sri Mulyani di Jakarta, Senin.
Sri Mulyani mengatakan tambahan penerimaan ini berasal dari pajak nonmigas sebesar Rp3,5 triliun, penerimaan bea dan cukai Rp0,1 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp1,7 triliun. Namun pendapatan hibah berkurang Rp1,2 triliun.
Selain tambahan penerimaan, Sri Mulyani memaparkan realisasi belanja negara mengalami penurunan sekitar Rp15,6 triliun atau menjadi Rp1.986 triliun atau 93,1 persen dari pagu APBNP.
Dengan adanya tambahan penerimaan yang didukung oleh belanja yang tertahan, maka defisit anggaran ikut mengecil dari realisasi pada akhir tahun 2017 sebesar 2,57 persen terhadap PDB atau Rp345,8 triliun.
Realisasi defisit anggaran itu menjadi 2,42 persen terhadap PDB atau Rp326,09 triliun. Terdapat selisih sekitar Rp19,7 triliun dari realisasi akhir tahun.
Sri Mulyani menambahkan angka defisit anggaran ini masih menunjukkan adanya pergerakan seiring dengan realisasi belanja yang masih bergerak.
“Kalaupun bergerak, kami perkirakan tidak melebihi 2,5 persen terhadap PDB,” katanya.
Secara keseluruhan, ia memastikan realisasi APBNP 2017 menunjukkan adanya hasil yang menggembirakan dari sisi pendapatan, belanja serta terjaganya keberlanjutan fiskal.