Jakarta, KabarBerita.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tengah mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencegah dan mengatasi masalah gizi buruk pada anak-anak di Indonesia.
Hal ini merupakan respons terhadap meningkatnya kasus gizi buruk atau stunting, yang menjadi perhatian serius dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anak-anak di negara ini.
Plt. Direktur Kerjasama Pendidikan & Kependudukan BKKBN RI Alifa Nuranti dalam acara BKKBN bersama Mitra Kerja di GOR Pasar Minggu, Sabtu 18 November 2023 mengatakan, BKKBN telah meluncurkan program pendidikan gizi keluarga sebagai bagian dari strategi pencegahan.
“Program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang gizi yang seimbang kepada orang tua, terutama ibu hamil dan keluarga dengan balita. Melalui pelatihan ini, diharapkan orang tua dapat memahami pentingnya memberikan makanan bergizi kepada anak-anak mereka sejak dini,” kata Alifa.
Plt. Kasudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Selatan Darwoto menambahkan, pencegahan stunting juga berfokus pada pemberdayaan masyarakat melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Posyandu diharapkan dapat menjadi pusat informasi gizi dan kesehatan bagi masyarakat setempat.
“BKKBN telah meningkatkan pelatihan untuk kader kesehatan di Posyandu agar mereka dapat memberikan pendampingan kepada ibu hamil dan balita dalam hal gizi yang baik,” sebut Darwoto.
Ketua SubKel Pelayanan Pelngendalian Penduduk Dinas PPAPP Prov. DKI Jakarta Nur Dini mengatakan, BKKBN juga telah memasukkan materi tentang gizi seimbang dalam kurikulum sekolah dasar. Dengan menyertakan pendidikan gizi di lingkungan sekolah, diharapkan anak-anak dapat memahami pentingnya pola makan yang sehat sejak dini.
“BKKBN tidak hanya fokus pada pendidikan langsung, tetapi juga memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Melalui kampanye di platform-media sosial, BKKBN berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak,” sebutnya.
