Magelang, KabarBerita.id — Stunting merupakan indikator kemiskinan kritis yang dihadapi rakyat. Penangannya, membutuhkan langkah-langkah yang efektif sehingga masalah tersebut segera teratasi.
Dalam rangka mewujudkan hal tersebut Pemerintah Kabupaten Magelang menyiapkan kader intervensi agar dapat melakukan pendampingan yang intensif kepada kelompok lokal, Workshop diselenggarakan oleh Dinas Sosial PPKB dan PPPA Selasa (13/6) kemarin yang bertempat di TEA Srowol Kabupaten Magelang.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Sosial PPKB PPPA Kabupaten Magelang Bela Pinarsi, mengatakan bahwa Pemberian PMT Lokal tidak bisa hanya diberikan sekali tapi harus berkelanjutan dan perlu pendampingan serta pemantauan sehingga akan terlihat bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan anak.
Lebih jauh dikemukakan setelah mengikuti workshop dimaksud diharapkan mampu melakukan pendampingan yang efektif.
“Jadi nanti kader memasakkan, mendampingi dan memastikan protein hewani tersebut dikonsumsi selama 90 hari dengan menu yang beragam. Karena PMT (Pemberian Makanan Tambahan) jadi bentuknya kudapan dan diberikan diluar jam makan pagi, siang dan malam,”terang Bela.
Workshop diikuti oleh 57 kader dari 37 desa di 14 kecamatan. Kader yang diikutkan dalam kegiatan workshop jumlahnya berbeda-beda dari setiap desa. Tergantung kepada besar kecilnya kelompok resiko stunting setiap desa.
“Semakin besar kelompok resiko stunting maka semakin banyak kader yang diikutkan dalam workshop,” jelas Nanik Susilowati, Kabid Kabid Dalduk Ketahan Keluarga, pengendalian penduduk dan ketahanan keluarga.
Workshop yang diselengggarakan tersebut mekibatkan 14 fasilitator Puskesmas dan 4 orang dari Dinas Kesehatan. “Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak anak,” pungkas Nanik