Manggar, KabarBerita.id – Sebagai upaya menerapkan pemahaman kepada Generasi Millenial di Kabupaten Belitung Timur akan pentingnya persiapan dalam berumah tangga serta untuk menekan angka perceraian dan pernikahan dini di masyarakat, Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar membuka Seminar Pranikah bertemakan “Masa Muda Berencana, Masa Tua Bahagia.” Kegiatan ini diinisiasi oleh Komunitas Kelompok Muda Berbagi (KEMUDI) berkolaborasi dengan Forum Genre Kabupaten Belitung Timur dan didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Belitung Timur. Seminar yang dihadiri dari kalangan pelajar dan umum ini dilaksanakan di Ruang Satu Hati Bangun Negeri (RSHBN).
Dalam sambutannya, Khairil Anwar mengatakan bahwa tingginya kasus pernikahan dini dan perceraian menjadi masalah yang krusial dan memerlukan perhatian yang serius baik dari pemerintah daerah maupun stakeholder lain, karena sangat berpotensi mengancam masa depan generasi muda.
“Fakta mengatakan angka pernikahan dini di Kabupaten Belitung Timur menjadi persoalan serius di lapisan masyarakat, sehingga pemerintah dan stakeholder tak terkecuali unsur pemuda-pemudi Belitung Timur, di mana ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujarnya.
Khairil Anwar yang juga menjadi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Belitung Timur mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menekan angka stunting di Kabupaten Belitung Timur dan ia menilai bahwa seminar pranikah ini merupakan salah satu langkah yang baik untuk mempersiapkan generasi muda dalam berumah tangga, sehingga nantinya mereka akan melahirkan generasi yang sehat, terbebas dari stunting.
“Kita terus menekan angka stunting di Kabupaten Belitung Timur dan seminar pagi hari ini diharapkan menghasilkan suatu nilai positif dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Khairil Anwar.
Atas nama Pemerintah Daerah, ia memberikan apresiasi kepada Komunitas Kemudi Kabupaten Belitung Timur atas penyelenggaraan acara yang bernilai positif bagi generasi muda ini. Pada tahun sebelumnya, seminar ini diikuti sekitar 70 orang dan tahun ini bertambah menjadi 140 orang. Khairil Anwar menghimbau kepada seluruh peserta seminar supaya tidak hanya menjadikan kegiatan ini sebagai acara seremonial semata, tetapi bagaimana mereka dapat mengambil nilai-nilai positif untuk diimplementasikan, sehingga akan bermanfaat bagi mereka dalam menata masa depan.
Selaras dengan Itu, Ketua Panitia Seminar Pranikah, Ahmad Edi Saputra, berharap melalui seminar ini akan menjadi langkah awal penuntasan permasalahan terkait generasi muda secara bersama. Ia juga berharap pemerintah daerah selalu memberikan dukungan terhadap kegiatan – kegiatan positif yang telah serta akan mereka laksanakan ke depannya.
“Seminar ini merupakan suatu kesadaran dari kita sebagai pemuda dan juga pemerintah daerah untuk bergerak cepat mengenai penindaklanjutan kasus pernikahan dini dan hamil di luar nikah. Ini merupakan masalah yang penting dan harus dibahas bersama, dan merupakan bentuk dedikasi kami. Besar harapan kami, pemerintah daerah selalu memberikan dukungan kegiaatan kami dan menindaklanjuti kegiatan-kegiatan yang sudah kami laksanakan,” harapnya.