Berita  

Pemilih Pemula Yang Kantongi KTP Februari Dan Maret, Terancam Tidak Bisa Nyoblos

Jakarta, KabarBerita.id — Informasi bahwa server error Data Center (DC) atau perekaman dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) bermasalah didapat dari pihak Kelurahan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada 15 Maret 2019.

Ketika seorang generasi milenial yang sadar hak pilihnya mengkonfirmasi ke kelurahan itu, lokasi dimana ia berdomisili. Namanya tidak terdaftar dalam DPT portal sidalih3.kpu.go.id.

Sudah memiliki Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-el) bukan berarti aman, bisa mencoblos pada pesta demokrasi 17 April 2019 nanti. Karena pihak kelurahan mengakui, belum bisa update data terbaru.

“Satu bulan terakhir ini belum bisa terdaftar belum bisa diupdate, karena sistem computer eror,” ujar Hari, petugas Kelurahan Pondok Pinang pada 15 Maret lalu.

Generasi milenial yang baru memiliki KTP di tahun 2019 ini berusia 17 tahun tidak menjadi prioritas pelayanan. Warga milenial DKI, yang harusnya mencoblos di TPS 177 ini, menjadi tak semangat mencoblos. Ia tak sendiri ternyata, banyak warga lain, yang berusia 17 tahun di bulan Februari dan Maret ini, tak bisa menggunakan hak suaranya. Namanya tidak tercantum dalam DPT.

Petugas itu dengan enteng, hanya menyilahkan datang ke TPS pukul 12.00 WIB sampai 13.00 WIB. Itu pun asal kertas surat di TPS yang bersangkutan tersedia.

Terlepas dari situasi WNA yang namanya bisa jadi pemilih atau malah ada yang namanya bisa dua dalam daftar pemilih. Realitasnya, kaum milenial yang diharapkan ikut menentukan arah bangsa Indonesia lima tahun ke depan lewat Pemilu Legislatif dan Presiden 2019 ini, malah dibuat situasi tak bisa ikut berpartisipasi ke tempat pemungutan suara (TPS).

Inilah yang membuat prihatin, dengan angka partisipasi pemilu yang tak mencapai target. Budi Jojo dari LSM pemantau pemilu mengalami sendiri dan memberi contoh kasus di atas, sebagai kecenderungan umum di beberapa daerah.

“Generasi muda sudah disosialisasikan ikut Pilpres dan memilih wakil rakyat, sudah semangat datang ke kelurahan untuk ngecek nama. Eh, malah dikecewakan, karena alasan server down atau eror,” ujar Budi, Sabtu (16/3).

Tinggalkan Balasan