Jakarta, KabarBerita.id — Pemerintah Irak melakukan pemadaman listrik besar-besaran di negara tersebut yang membuat para penduduk merasa kegerahan di tengah gelombang panas yang sedang menerjang Irak hingga mencapai suhu 48°C.
Demi menjaga kondisi tubuh saat terjadi gelombang panas, para penduduk membutuhkan listrik guna mengoperasikan beberapa alat elektronik penunjang seperti kipas angin,pengatur suhu ruangan,dan pompa air.
Melansir dari Associated Press,Kementerian Urusan Tenaga Listrik Irak menyatakan bahwa biasanya pembangkit listrik di negara tersebut memproduksi 2000 MW, akan tetapi saat ini pembangkit daya listrik mereka hanya sanggup menghasilkan 4000 MW.
Ibu kota Baghdad termasuk ke dalam wilayah yang mengalami pemadaman listrik.Terdapat sejumlah provinsi di kawasan Selatan yang juga diterapkan pemadaman listrik.
Terdapat laporan yang yang menyatakan bahwa padamnya listrik tersebut diakibatkan karena terputusnya jaringan listrik utama yang menghubungkan bakteri dengan provinsi Babilonia. Jaringan listrik utama tersebut bertegangan 4000 KV.
Seorang sumber yang merupakan pejabat setempat menginformasikan bahwa sampai saat ini belum mengetahui alasan pasti dari putusnya jaringan tersebut,apakah karena adanya sabotase atau akibat beban yang berlebih.
Biasanya pemadaman listrik terjadi di Irak jika daya yang dihasilkan pembangkit listrik tidak bisa memenuhi kebutuhan konsumen.Atau bisa juga terdapat gangguan teknis seperti kerusakan gardu distribusi di samping suhu ekstrem.
Sebelumnya, 5 tahun lalu Irak pernah mengalami pemadaman listrik besar-besaran. Hal tersebut juga memicu protes dari penduduk Irak.
Diketahui bahwa selama ini negara Irak mendapatkan pasokan listrik dari Iran. Akan tetapi Iran memangkasnya hingga sepertiga pada puncak musim panas di tahun ini.