Kabar Berita.id – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ingin agar para calon kepala daerah mereka mencontoh ajaran-ajaran Bung Karno. Misalnya saja dalam hubungan dengan Islam, Bung Karno sangat dekat.
“Sewaktu di Ende dan saat dibuang di Bengkulu, interaksi Bung Karno dengan Islam terasa kental,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat PDIP Ahmad Basarah melalui keterangannya saat berbicara di Wisma Kinasih, Depok, Selasa, 12 Desember 2017.
Bahkan, lanjut Basarah, Nahdlatul Ulama dalam muktamarnya tahun 1954 di Surabaya memberikan dan mengesahkan gelar kepada Presiden Soekarno sebagai Waliyul Amri Ad-dharuri Bi As-syaukah. “Maka terklarifikasi dengan jelas bahwa antara Islam dan Bung Karno sangatlah dekat,” ujarnya.
Basarah menuturkan Bung Karno sebagai pemimpin bangsa yang menginspirasi dunia telah memberikan contoh bagaimana sistem nilai harus dibangun untuk memajukan bangsa dan peradaban. Dia menilai ajaran ideologis Bung Karno kini bangkit kembali, yang ditandai dengan ditetapkannya 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila pada tahun 2016 lalu.
“Pancasila menjadi living ideology ketika nilai-nilai Pancasila diyakini kebenarannya, dipelajari, dimengerti dan dipahami serta dipraktikkan dalam kehidupan,” kata Basarah.
Oleh karena itu, Basarah menegaskan bahwa PDIP ingin mencetak para pemimpin daerah yang ideologis. Bagaimana mereka mengamalkan nilai-nilai Pancasila seperti yang dilakukan Bung Karno sehingga kebijakan dan program mereka betul-betul dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Sebanyak 68 orang calon kepala daerah dan wakil kepala daerah hadir sebagai peserta Sekolah Partai PDI Perjuangan selama 5 hari dari 10 sampai dengan 14 Desember 2017. Selanjutnya, mereka akan mengikuti tahapan pemenangan Pilkada Serentak Tahun 2018.
Sumber : Viva.co.id