Jakarta, KabarBerita.id — Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa lebih dari satu juta warga Palestina di Gaza berisiko mengalami kelaparan akibat serangan intensif Israel hingga Juli mendatang.
“Konflik di Gaza dan Sudan mendorong jutaan orang ke ambang kelaparan. Saat ini, hanya langkah-langkah teknis yang dapat mencegah kelaparan, karena banyak orang sudah sekarat akibat kekurangan makanan,” kata PBB menjelang KTT G7 di Italia minggu ini, seperti dilansir CNN.
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Martin Griffiths, pada Rabu (12/6) menyatakan bahwa kelaparan di abad ke-21 adalah sesuatu yang bisa dicegah. Para pemimpin G7 diharapkan menggunakan pengaruh mereka untuk membantu mengatasi masalah ini.
“Menunggu deklarasi resmi mengenai kelaparan sebelum bertindak akan menjadi hukuman mati bagi ratusan ribu orang dan sebuah pelanggaran moral,” kata Griffiths.
Griffiths menambahkan bahwa lebih dari satu juta orang di Gaza diperkirakan akan menghadapi kelaparan dan kematian pada pertengahan Juli.
Ia juga menekankan bahwa bantuan kemanusiaan bukanlah solusi jangka panjang untuk konflik tersebut dan bahwa negara-negara G7 perlu segera memanfaatkan kekuatan politik dan sumber daya keuangan mereka untuk memastikan organisasi bantuan dapat mencapai semua yang membutuhkan.
“Dunia harus berhenti mendukung mesin perang yang menyebabkan warga sipil di Gaza dan Sudan kelaparan. Saatnya memprioritaskan diplomasi yang dapat mengembalikan masa depan masyarakat, dan besok, G7 akan memimpin,” tambah Griffiths.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza melaporkan bahwa 37.202 warga meninggal akibat agresi Israel sejak Oktober 2023.
Lebih dari 84.932 orang dilaporkan terluka akibat serangan tersebut, menurut laporan AFP pada Rabu (12/6).
Serangan Israel masih berlanjut di Gaza, terutama di daerah Rafah.
Laporan dari Kementerian Kesehatan Gaza ini muncul setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap kamp pengungsian di wilayah tersebut, termasuk serangan terbaru di kamp pengungsi Shabura.
Pekan lalu, Israel juga menyerang kamp pengungsian di Nuseirat, menewaskan lebih dari 200 orang dalam operasi khusus untuk membebaskan empat sandera.
Saat ini, masih ada 116 sandera yang ditahan oleh Hamas.