Blora, KabarBerita.id – Calon gubernur Jawa Tengah nomor urut 2, Sudirman Said menyatakan, provinsi Jateng bisa menjadi lumbung pangan nasional. Pasalnya, lahan persawahan di Jateng masih luas. Volume produksi sawahnya pun masih mungkin untuk ditingkatkan secara maksimal.
“Namun harus ada program yang menarik, sehingga petani semangat menanam padi. Sebab meski lahan luas, produktivitas sawah bisa ditingkatkan, kalau petaninya enggan menanam padi ya percuma,” kata Pak Dirman saat mengunjung petani di Desa Sumber Rejo, Kecamatan Sambong, Blora, Jateng, Senin (19/2).
Salah satu program yang akan dijalankannya adalah dengan menghidupkan gerakan Lumbung Desa di semua desa di Jateng. Dengan program ini para petani tidak perlu lagi ketakutan harga hasil panennya jatuh di musim panen. Pasalnya, melalui program Lumbung Desahasil panen petani akan dibeli dengan harga yang pantas, yang menguntungkan petani.
“Dengan program ini petani, tidak perlu was-was lagi akan merugi saat panen tiba. Karena hokum ekonomi kalau pasoka melimpah harga akan turun. Dengan program lumbung desa hal seperti itu bisa dicarikan jalan keluarnya. Sehingga petani tetap untung, stok pangan terjaga,” terang Pak Dirman.
Program Lumbung Desa sejatinya sudah ada sejak dulu. Namun keberadaannya perlahan tapi pasti menghilang seiring dengan perkembangan desa. Kini dengan modifikasi dari bentuk sebelumnya, yang hanya sekedar tempat penyimpanan padi, Lumbung Desa akan menjadi sarana untuk mensejahterakan petani. Karena masuk unsur bisnis yang menguntungkan petani.
Nantinya hasil panen petani akan ditampung oleh Lumbung Desa dengan harga pembelian yang pantas, yang tidak merugikan petani. Lumbung Desa akan menyimpannya dalam rentang waktu tertentu menunggu harga pasaran stabil.
Dengan program ini, pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras. Karena stok beras nasional akan tercukupi. Cukup membeli dari Lumbung-Lumbung Desa yang ada di desa-desa. Dampaknya petani negeri sendiri lebih sejahtera, devisa pun tidak terkuras untuk membeli sesuatu yang sebenarnya bisa dibeli di dalam negeri.
“Dan tekad saya tetap tidak berubah. Kalau saya jadi gubernur saya akan larang beras impor masuk Jateng,” tandas Pak Dirman.
Pak Dirman menambahkan, memberdayakan masyarakat petani sudah menjadi misinya masuk Jateng. “Kalau masyarakat petani berdaya, desa berdaya, maka urbanisasi dapat ditekan. Orang akan lebih senang tinggal di desa, karena justru di desa mereka bisa sejahtera,” urai Pak Dirman.