Berita  

Operasi 25 Jam, Akhirnya Bayi Kembar Siam Berhasil Dipisahkan

ilustrasi operasi.

Jakarta,KabarBerita.id — Operasi yg dilakukan tim medis Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita untuk pemisahan bayi kembar siam perempuan Naaifa dan Nayyara pada Minggu (11/4) telah selesai dilakukan.

Tubuh dua bayi perempuan kembar siam tersebut saling menempel di bagian tulang ekor belakang sampai anus. Kelahiran kembar siam terjadi karena tidak sempurnanya proses pembelahan saat kehamilan kembar monozigot atau hanya satu sel telur.

Operasi pemisahan ini melibtkan total 131 tenaga medis dengan 39 dokter spesialis.Operasi dimulai pada hari Sabtu (10/4) pukul 07.00 WIB hingga Minggu (11/4) pukul 08.00 WIB sehingga memakan waktu selama 25jam.

Pada Konferensi pers yang disiarkan lewat kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI, Senin (12/4), Dirut RSAB Harapan Kita, Didi Danukusumo menyatakan bahwa mereka sebelumnya pernah melakukan lima operasi kembar siam, tapi operasi kembar siam kali ini adalah yang tersulit.

Didi menambahkan, saat ini kedua bayi sudah dipindahkan ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Kedua bayi ditempatkan disana sekitar 10 hari untuk dilakukan pemantauan lanjutan apabila diperlukan operasi tambahan.

Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), Alexander juga mengungkapkan beberapa kesulitan yang tim hadapi ketika memisahkan tubuh kedua bocah ini karena bagian yang menempel adalah tulang ekor. Bagian lain saling berhubungan, memiliki dua rektum meskipun satu anus,dan memiliki dua alat kelamin tetapi saling menempel.

Alex juga menjelaskan bahwa pemantauan perkembangan Naaifa-Nayyara telah dilakukan sejak mereka lahir sampai 28 hari.

Kembar siam termasuk kondisi yang jarang terjadi, dimana kelainan ini ditemui pada bayi kembar yang lahir dengan beberapa bagian tubuh yang saling menempel.Risiko yang dihadapi pada keadaan ini ialah bayi dapat meninggal dunia saat masih berada dalam kandungan atau beberapa saat setelah dilahirkan. Walaupun demikian,ada juga beberapa kasus bayi kembar siam yang tetap bertahan hidup.

Tinggalkan Balasan