Jakarta, KabarBerita.id — Negara negara tanah ada dan Eropa terus menutup ruang udara mereka untuk semua penerbangan dari Rusia sebagai cara menekan presiden Vladimir Putin yang belum menghentikan invasi ke negara Ukraina.
Langkah tersebut merupakan yang pertama kali dilakukan dalam sejarah.
Aeroflot Mengatakan bahwa maskapai Rusia tersebut akan membatalkan semua penerbangan dengan tujuan negara Eropa, Setelah kepala urusan Luar Negeri Josep Borrell resmi mengumumkan hal tersebut.
Amerika Serikat juga sedang mempertimbangkan sanksi serupa akan tetapi hingga saat ini belum mengambil keputusan.
Pemerintah Amerika mengatakan warganya yang berada di sana harus mempertimbangkan segera pergi menggunakan penerbangan komersial pembatalan penerbangan karena kebijakan baru Uni Eropa.
Sanksi untuk maskapai Rusia ini akan menjadi pukulan baru bagi industri penerbangan yang masih berupaya bangkit pasca Pandemi covid-19.
Negara Jerman Spanyol dan Perancis saat ini telah bergabung dengan negara Inggris dalam mendeklarasikan bahwa ruang udara mereka bisa digunakan penerbangan dari Rusia.
Rusia diperkirakan akan membalas blokade di ruang udara dan sanksi lainnya. Sebelumnya Rusia telah merespons dengan melarang penerbangan dari Inggris Bulgaria dan Polandia masuk.
Para pengamat mengatakan tanpa adanya akses penerbangan dari Rusia makan maskapai harus mengalihkan penerbangan ke Selatan akan tetapi juga harus menghindari wilayah konflik di timur tengah.
Nggak ada penerbangan serupa dari Rusia dan Amerika akan membuat maskapai dari Amerika menjalani waktu tempuh yang lebih lama bahkan hal ini membuat penerbangan menjadi sangat mahal bagi maskapai Amerika.
