Nasaruddin Umar Buka Suara Soal Jadi Cawapres Ganjar

Jakarta, KabarBerita.id — Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar angkat suara terkait kabar dirinya masuk radar bursa cawapres PDIP untuk dipasangkan dengan bacapres Ganjar Pranowo.

Saat ditanya jika dirinya diminta mendampingi gubernur Jawa Tengah sebagai cawapres, Nasaruddin mengaku memiliki kebiasaan salat istikharah sebelum membuat keputusan.

“Saya itu biasanya kalau berhadapan dengan satu persoalan, ini tradisi pribadi saya. Suka menyelesaikan dengan salat istikharah. Mana yang terbaik kita minta kepada Allah, tapi saya belum salat istikharah terus terang,” ujar Nasaruddin di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (21/5).

Terkait pertemuannya dengan Ganjar di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (18/5) lalu, ia mengatakan momen itu hanya halal bihalal biasa. Ia mengaku berkomunikasi dengan semua partai.

Dia juga mengaku masih aktif sebagai pelayan umat. Saat ditanya pernyataan “Enjoy mengurus umat” merupakan pesan untuk menolak tawaran PDIP, ia mengatakan belum ada ajakan.

“Saya menghindari popularitas. Saya suka bekerja di belakang layar. Menolak itu kan kalo ada ajakan. Mau apa enggak? Enggak? Nah, bagi saya, ini kan belum ada ajakan. Apa yang mau ditolak? Bagi saya, saya akan bekerja sebagai pelayan umat,” tuturnya.

Ia juga memberi tanggapan saat ditanya apakah salat istikharah yang dimaksud adalah menunggu persetujuan Rais Aam Miftachul Akhyar agar bisa menjadi cawapres Ganjar. Nasaruddin kembali menegaskan belum memikirkan menjadi cawapres Ganjar.

“Enggak. Saya belum pernah sampai ke situ. Saya juga malah enggak tau dari mana bahasan itu,” katanya.

“Oleh karena itu, saya tetap bekerja seperti apa adanya, karena memang belum ada progresif dari mana. Jadi, saya enggak tahu menahu di belakang kok tiba-tiba ada seperti ini, ya?”

Namun, Nasaruddin mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan berbagai partai, di antaranya Partai NasDem dan Partai Golkar. Menurutnya, semua pimpinan parpol bersahabat dengannya.

“Ya, saya diundang halal bihalal oleh teman-teman kita di Partai NasDem, saya juga diundang ke Golkar saya diundang. Semua partai politik pernah undang saya karena semua pimpinannya sahabat saya kan,” ucapnya.

Walau menegaskan belum ada ajakan dari partai banteng, Nassarudin akan melihat progres dari PDIP ke depannya. Namun ia mengaku lebih nyaman dengan dirinya sekarang sebagai imam besar di Masjid Istiqlal.

“Ya, kita lihat nanti. Pokoknya sampai hari ini enggak ada [ajakan], jadi saya pikir saya akan tetap mempertahankan jadi diri saya kepribadian saya seperti apa adanya sekarang ya,” ujar Nasaruddin.

Ia mengaku bekerja untuk umat sudah cukup baginya. Nasaruddin juga mengaku tak pernah berniat menjadi cawapres Ganjar. Menurut dia, menikmati hasil karya yang dianut bangsa secara positif sudah cukup baginya.

“Bagi saya, bekerja untuk bagaimana menciptakan bangsa yang lebih tenang karena prinsip saya tidak mungkin bangsa berprestasi kalau penduduknya berkonflik. Kita punya tanggung jawab bagaimana merekatkan warga bangsa Indonesia untuk utuh supaya nanti bisa menciptakan prestasi yang lebih besar di masa depan,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan