Mulai 8 September Pemkot Bandung Rencanakan Pembelajaran Tatap Muka

Bandung, KabarBerita.id — Ema Sumarna selaku Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung menyebut pada tanggal 8 September nanti atau minggu kedua bulan September Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merencanakan pembelajaran tatap muka.

Ema menjelaskan tahap awal akan dilakukan verifikasi sekolah yang siap menyelenggarakan PTM ditengah pendemi pada seminggu kedepan.

“Selama tidak ada perubahan dari pusat atau level pemerintahan yang lebih tinggi Perkiraan pelaksanaan efektif PTM Kota Bandung diperkirakan minggu kedua September atau kalau boleh diilustrasikan tanggal 8 September,” ujarnya Senin (30/8).

Ia menyebut dalam penyelenggaraan efektif PTM, sudah ada 1.692 dari total 2.000 penyelenggara pendidikan mulai PAUD, TK, SD dan sederajat, SMP dan sederajat yang menyatakan siap.

Langkah selanjutnya adalah verifikasi yang akan dilakukan tim Satgas Ccvid-19 kecamatan bersama Disdik Kota Bandung.

Ia menejelaskan dari verifikasi yang sudah dilakukan yang sudah lolos sekitar 330. Jelasnya 1.692 itu tidak semuanya lolos, mungkin sekitar 600-700 saja menunggu hasil verifikasi dari tim.

Ia menjelaskan pelaksanaan PTM akan dibatasi maksimal 50 persen di tiap kelas. Ia mencontohkan
misalnya kelas 7 SMP masuknya pukul 07.00 WIN, kelas 8 masuk pukul 07.30 WIB, kelas 9 masuk pukul 08.00 WIB.

“kemudian pulangnya kelas 7 karena ini hanya dua jam pulangnya pukul 09.00 WIB, kelas 8 pulangnya 09.30 WIB dan kelas 9 pulang pukul 10.00 WIB,” paparnya.

Ia juga menjelaskan setiap mata pelajaran hanya dibatasi dua dengan waktu satu jam setiap pelajarannya. Kantin dan PKL tidak diperbolehkan beropersasi selama PTM berlangsung.

“Semua proses PTM akan diatur mulai alur datang, di toilet, di kelas dan alur keluar. Sarana dan prasana juga harua dipenuhi seperti siswa harus membawa hand sanitizer dan sarana cuci tangan harus disediakan sekolahan,”

Semua sekolahan diwajibkan memenuhi aturan yang diberikan dan jika ada yang tidak menjalankan maka akan dianggap belum lolos. PTM ini akan dilakukan masif dan serentak setelah selesai tahap verifikasi dan tanpa simulasi.

Ema lebih lanjut menambahkan alur pergerakan kendaraan umum pengangkut siswa akan diawasi Dinas Perhubungan dengan maksimal kapasitas 70 persen dan menjaga jarak.

Satpol PP bersama dinas-dinas lain juga akan melakukan pengawasan. Ema mengatakan saat ini pihaknya juga masih menunggu data dari Provinsi Jawa Barat perihal SMA yang akan menyelenggaraknn PTM,”

Tinggalkan Balasan