Mudik Asyik Antara Tol Trans Jawa, Pantura dan Lintas Selatan

Editorial KabarBerita

Edisi Jumat, 8 Juni 2018

Mudik adalah ritual tahunan yang melibatkan puluhan juta rakyat Indonesia yang bergerak menuju kampung halaman. Mudik memiliki banyak sekali dimensi.

Ritual yang mungkin hanya ada di Tanah Air ini memiliki dimensi religi. Sebab mudik selalu dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat ingin merayakan Hari Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman. Dalam mudik ada silaturahim yang berdimensi agama.

Mudik juga berpengaruh dalam ekonomi. Perputaran uang dari kota ke desa jumlahnya cukup besar. Terlebih lagi biasanya para pekerja sudah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR).

Riset Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) menyebutkan jika total pengeluaran yang dikeluarkan pemudik selama arus mudik dan arus balik 2016 sebesar Rp 124,4 triliun. Tentu saja selama dua tahun terakhir ada pertumbuhan pengeluaran mengingat jumlah pemudik juga meningkat dari tahun ke tahun.

Mudik bisa memiliki dimensi yang lain mulai dari sosial, budaya hingga politik. Hajat puluhan juta masyrakat Indonesia tahun 2018 semakin dimanjakan dengan berbagai perbaikan fasilitas jalur mudik.

Kini, masyarakat bisa menggunakan tol Trans Jawa yang membentang menghubungkan DKI Jakarta hingga Jawa Timur. Meski ada beberapa ruas tol yang tahun ini difungsikan secara fungsional karena belum selesai pengerjaannya.

Selain itu pemudik masih bisa melintasi dua jalur legendaris yakni Pantura dan Lintas Selatan. Dua jalur yang sudah lama digunakan ini masih menjadi idola para pemudik. Terlebih lagi kini mulai muncul banyak spot tempat wisata baru di Pantura dan Lintas Selatan.

Bagi pemudik yang penasaran melintasi jalur Tol Trans Jawa bisa melintasi rute Jakarta-Cikarang, Cikarang- Palimanan, Palimanan-Kanci, Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Semarang-Salatiga, Salatiga-Kartasura, Kartasura-Ngawi, Ngawi-Kertosono.

Dari ruas tol tersebut yang difungsikan secara fungsional adalah ruas tol Batang-Semarang dan Salatiga-Kartasura. Pemudik harus ekstra hati-hati saat melewati tol fungsional ini.

Belum ada penerangan yang memadai saat melewati tol fungsional. Selain itu ada beda ketinggian antara sisi jalan yang satu dengan sisi jalan yang lain. Kita tentu berharap di ruas tol fungsional sudah bersih dari sisa-sisa material pengerjaan tol yang memang belum selesai. Pemudik juga mesti bersiap menghadapi jalanan yang terik dan berdebu di siang hari.

Jalur Pantura dan Lintas Selatan bisa menjadi alternatif. Meski diprediksi pemudik motor akan banyak menyesaki dua jalur ini. Tetapi, infrastruktur yang memadai dan banyaknya tempat beristirahat bisa menjadi alternatif bagi pemudik yang ingin menikmati perjalanan dengan tak terburu-buru.

Di jalur Pantura dan Lintas Selatan pun pasti akan banjir dengan posko-posko mudik yang didirikan banyak pihak. Rata-rata posko mudik yang didirikan gratis dan memiliki beragam fasilitas. Posko mudik ini yang tidak akan dijumpai di jalur tol kecuali di beberapa pintu keluar tol saja.

Akhirnya yang terpenting adalah setiap pemudik menjaga keselamatan masing-masing. Ingat, tujuan mudik ke kampung halaman adalah berbagai kabar gembira bukan memberikan kabar duka.

Mudik Asyik, Asyik Mudik

Tim Redaksi

KabarBerita.id

Tinggalkan Balasan